7 Hari 7 Malam – Antara Solo dan Panyabungan : “UTANG ADAT TU MORA”

Medan-BBNews

Statemen Bupati Mandailing Natal (Madina) Drs H. Dahlan Hasan Nasution, baik dalam temu pers yang tayang live maupun saat kata sambutan pada Sidang Puncak Kerapatan Adat di “Pantar Paradaton” horja godang Muhammad Bobby Afif Nasution-Kahiyang Ayu boru Siregar di Perumahan “Tasbih” Medan, Jumat (24/11), telah menyatakan dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera mengundang Keluarga Besar Bapak Joko Widodo sebagai “Mora” dari Solo ke Panyabungan.

“Mora” dalam filosofi adat Mandailing adalah yang sangat dihormati atau “hormat do namarmora”. Karenanya menurut Bupati, nantinya di Panyabungan akan dilaksanakan lagi upacara adat besar untuk menyempurnakan mana-mana yang dianggap belum sempurna saat pelaksanaan adatnya di Medan. “Ini adalah upacara adat (horja godang) seluruh lapisan masyarakat Madina yang akan kita gelar selama 7 hari 7 malam dengan memotong kerbau sebanyak 7 ekor pula, semacam bentuk persembahan rasa hormat kita kepada pihak MORA di negeri beradat ini”-ujarnya.

Ditambahkan Bupati, bahwa kota Panyabungan (tepatnya Panyabungan Tonga) atau Mandailing sebagai sentrum kelahiran leluhur marga NASUTION atau biasa disebut “Bona Bulu”, adalah merupakan titik paling sakral dalam pemenuhan penyempurnaan “manggomgom tondi dohot badan” atas pernikahan Bobby-Kahiyang. Hingga diharapkan nantinya, wujud dari doa “Horas tondi madingin, sayur matua bulung” bisa tercapai dengan baik dalam kehidupan rumah tangga Bobby-Kahiyang kedepan. Lalu, dari aspek perfectif filosofi norma adat, ini adalah merupakan “utang adat” yang harus ditunaikan agar arwah leluhur kita tidak menegur kita-tutur Dahlan Hasan Nasution Gelar Baginda Malim seolah menembus relung paling dalam peradaban masa lalu leluhur kita.

Dalam konteks rencana hajatan  besar Bupati Madina ini, langsung disambut antusias Komjen (Purn) Saut Usman Nasution gelar Mangaraja Uhum Gomgoman selaku “Suhut Sihabolonan” dalam pesta pernikahan Bobby Kahiyang kala itu, “akan saya upayakan maksimal menyampaikan dan memformulasikannya di Jakarta. Mohon ditunggu kabar dari saya”-tuturnya.

Sekaitan ini, Sekretaris FPPAB Madina (Ali Rachman Nasution, SH) biasa dipanggil “AR” menyampaikan khusus ke BBNews : ”Bila rencana Bupati itu terwujud, tentu sangat diharapkan adanya partisipasi dan dukungan dari semua pihak guna mensukseskannya. Karena menurut pandangan saya, hal ini termasuk semacam bagian ‘pertarungan’ eksistensi dan marwah Mandailing Natal selaku Negeri Beradat Taat Beribadat, apakah benar sudah terwujud atau belum. Kajian lainnya, tentu sangat banyak manfaat yang bisa dipetik dalam konteks percepatan pembangunan Madina disemua lini kedepan, dari efek faktor pengaruh tak langsung posisi mora kita Joko Widodo yang saat ini masih menjabat Presiden RI yang berkunjung ke Panyabungan dalam suasana kekeluargaan. Kemudian soal pendanaan hajatan besar ini, menurut saya tak perlu dikhawatirkan, karena bila bercermin dari horja godang yang di Medan (24-25-26/11) barusan, banyak sekali pihak anak-boru dan kahanggi NASUTION yang menghantarkan bantuan adatnya dengan jumlah besar kepada panitia, hingga tidak perlu menyedot APBD kita nanti. Lalu fantastisnya saya bayangkan nanti, semua petinggi negeri ini akan tumpah ke Panyabungan yang ditayangkan TV secara live dan menjadi berita utama disemua media elektronik maupun cetak berminggu-minggu yang membuat nama Panyabungan/Madina semakin besar, harum dan mendunia”-ujar AR berharap. (bmp)

Bupati Madina H Drs. Dahlan Hasan Nasution saat berbincang-bincang dengan Suhut Sihabolonan (Komjend Saut Usman Nasution gelar Mangaraja Uhum Gomgoman), Jum'at (24/11)
Bupati Madina  Drs H. Dahlan Hasan Nasution gelar Baginda Malim  saat berbincang-bincang dengan Suhut Sihabolonan (Komjend Saut Usman Nasution gelar Mangaraja Uhum Gomgoman), Jum’at (24/11)

Tinggalkan Balasan

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)