Bantuan Sosial Dampak Covid-19 Dari Pemkab Madina Diduga Kurang Tepat Sasaran

IMG 20200503 WA0014

Asmiah bersama keluarga yang sehari-hari bekerja sebagai buruh cuci. (Foto:MS)

bbnewsmadina.com, Penyaluran bantuan sosial berupa paket sembako kepada masyarakat yang terkena dampak Covid-19 diduga banyak yang tidak tepat sasaran.

Salah satu warga yang pekerjaan sehari-hari hanya sebagai buruh cuci mengeluh karena tidak pernah mendapat bantuan dari Pemerintah dalam bentuk apapun.

“Apakah Saya kurang melarat lagi biar dapat menerima bantuan sembako seperti yang di bagikan petugas pembagi sembako yang disalurkan oleh DPRD Kabupaten Madina itu,” ungkap Asmiah warga Kelurahan Panyabungan 3 Kecamatan Panyabungan, Minggu (03/05).

Asmiah menuturkan, saat ini beliaulah tulang punggung keluarga karena kondisi suaminya yang sakit-sakitan sehingga tak bisa lagi bekerja sebagai buruh bangunan, kini Asmina terpaksa berjuang keras untuk menghidupi suami dan 2 orang anaknya.

Saat ditanya apakah Keluarganya Penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Nasional Tunai (BPNT), Asmina menjawab mereka sama sekali tidak pernah menerima bentuk bantuan apapun walau mereka hidup kurang bernasib baik.

Mendengar ada Anggota DPRD Kabupaten Mandailing Natal yang menyalurkan bantuan paket Sembako dari Pemkab, Asmina kembali merasa kecil hati dan bersedih karena walaupun hidup susah meraka tidak pernah mendapat bantuan Sembako akibat dampak Covid-19, Padahal Anggota DPRD yang menyalurkan Sembako tersebut juga tinggal di Kelurahan Panyabungan 3.

“Bope alak Panyabungan Tolu on DPRD na manyalurkon bantuan i, anggo ami baya inda na unjung dapotan i, (Biarpun Warga Panyabungan 3 ini DPRD yang menyalurkan bantuan itu, kalau kami tidak pernah dapatan),” ujar Asmina.

Beranjak dari Keluhan Asmina Warga Kelurahan Panyabungan 3, saat di mintai tanggapan Bupati LSM LIRA Kabupaten Mandailing Natal Ali Musa Nasution Minggu (03/05) mengatakan, pembagian bantuan paket Sembako bagi masyarakat terdampak Covid-19 yang bersumber dari APBD Kabupaten Mandailing Natal sejumlah Rp. 7 Miliar dan telah di gunakan Rp. 4.053.000.000,- untuk bantuan Sembako sebanyak 21.331 paket yang terdiri dari Beras 10 Kg, Gula 1 Kg, Minyak Goreng 1 Kg, dan Telor 1 Papan, yang disalurkan oleh DPRD Kabupaten Mandailing Natal dinilai sangat banyak yang tumpang tindih dan diduga tidak tepat sasaran.

Ali Musa Nasution juga meminta kepada Pihak Kepolisian untuk segera mengusut penyaluran bantuan tersebut, dan juga meminta kepada Keplor, Kepling, Lurah, dan Kepala Desa maupun Pemkab Madina untuk segera mendata dengan baik warga terdampak Covid-19 yang belum pernah tersentuh bantuan sama sekali. (MS)

Tinggalkan Balasan

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)