Bupati Tapsel & TPL Apresiasi Program Kompos Warga

Foto : Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu, Dirut TPL Mulia Nauli, bertemu dan dialog dengan masyarakat desa Sanggapati, Kec. Angkola Timur, Kab.Tapanuli Selatan 

bbnewsmadina.com, Rencana program warga desa Sanggapati, kecamatan Angkola Timur, kabupaten Tapanuli Selatan menjadikan limbah kayu dan sampah menjadi pupuk kompos mendapat apresiasi dari Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu – Dirut PT.Toba Pulp Lestari Mulia Nauli.

Disela-sela peresmian dua buah jembatan yang dibangun PT.TPL di desa tersebut, Selasa, warga desa bernama Ahiruddin Siregar dihadapan Bupati dan pihak TPL mengusulkan bagaimana tanggapan rencana kelompok masyarakat apakah bisa memanfaatkan sisa-sisa potongan kayu eucalyptus dari area TPL di daerah itu untuk dijadikan pupuk kompos.

“Tidak saja sisa-sisa potongan kayu eucalyptus kalau bisa sampah-sampah organik tambahnya dibuat pupuk kompos. Itu sangat baik dan kita dukung,”kata Bupati Syahrul M.Pasaribu.

Hal Senada juga disampaikan Direktur TPL Mulia Nauli yang sangat mendukung program invasi positif masyarakat Sanggapati untuk merobah sampah kayu eucalyptus menjadi kompos agar bernilai ekonomis.

Lebih dari itu TPL juga siap mendorong pendidikan di daerah itu sepanjang subtansinya jelas. “Kalau ada masyarakat hibahkan tanahnya disini silahkan mohonkan ke kami,”ujar Mulia Nauli.

Sebenarnya, kehadiran TPL di wilayah desa Sanggapati dinilai membawa berkah bagi desa yang berpenduduk lebih 400 kepala keluarga dengan ribuan jiwa tersebut mengingat sejumlah tenaga lokal di berdayakan di perusahaan penghasil bubur kertas itu.

“Memberdayakan tenaga lokal sejalan dengan himbauan Bupati Syahrul M.Pasaribu yang menekankan agar perusahaan yang ada di Tapsel menjaga kearifan lokal,”sebut Mulia.

Dia mencontohkan kelompok masyarakat (10-15 orang) untuk menanam bibit eucalyptus dalam per hektare bisa menghasilkan uang senilai Rp.1 sampai Rp.2 juta.

Sementara menurut masyarakat dalam sebulan mampu menanam pohon bahan bubur kertas itu diatas area seluas dua (2) hektare. Berarti kelompok masyarakat bisa menghasilkan Rp2,4 juta dibagi 10-15 orang.”Lumayan nambah income keluarga,”sebut Mulia.(Ty)

 

 

Iklan Perizinan

 

iklan-perizinan

Tinggalkan Balasan

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)