“Kearifan Lokal” Akhiri Perseteruan Antar Warga Dua Kabupaten

Danrem 023, Pejabat, tokoh masyarakat dan FKPD Dua Kabupaten Tapanuli Selatan dan Madina foto bersama
Danrem 023, Pejabat, tokoh masyarakat dan FKPD Dua Kabupaten Tapanuli Selatan dan Madina foto bersama

 

Panyabungan-BBNews.com

Perseteruan antar warga yang sempat menagang antar warga 2 Kabupaten Tapanuli Selatan – Mandailing Natal, Sumatera Utara akibat dipicu akun facebook “FB” berbau SARA berakhir (selesai) dengan mengedepankan ‘local wisdom’ atau kearifan local, yang dikutip dari antaranews.

Puncak penyelesaiannya disalah satu rumah makan di Ranto Natas, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan, Rabu 21 September 2016.

Tokoh-tokoh adat dan masyarakat serta sejumlah perangkat desa kedua Kabupaten bertetangga itu bermufakat mengambil satu keputusan bijak sepakat mengakhiri konflik yang sempat mengakibatkan 4 rumah rusak dan 4 orang terluka dalam insiden terjadi, Minggu.

Silaturrahmi bernuansa penuh keakraban dan kental dengan kekeluargaan yang diikat dalam bingkai adat ‘dalihan natolu’ dihadiri petinggi-petinggi baik pejabat kedua kabupaten, maupun unsur TNI-Polri.

Danrem 023 Kawal Samudra Kolonel Inf Richard Tampubolon, Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu, Wakil Bupati Mandailing Natal H.Suheri yang langsung hadir.

Ada lagi, Dandim 0212 TS, Letkol Inf Septa Viandi SP, Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Rony Semtana, Kapolres Madina AKBP Rudi Rivani, pihak Polda Sumut, mereka hadir dan memberi wejangan.

Silaturrahim tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan mereka satu hari sebelumnya pasca bentrok warga di SDN Aek Badak Julu, Kecamatan Sayur Matinggi, Tapanuli Selatan, Senin 19 September 2016.

Kakankesbang Tapsel, Hamdi Pulungan mengatakan, Tapsel- Madina masih satu kesatuan (kultur budaya) dan bahkan sulit membedakannya, sehingga sulit dipisahkan.

“Yang membedakan Kabupaten Tapsel dan Madina sebatas administrasi pemerintahan, setelah Madina mekar dari kabupaten induk Tapsel,” jelasnya.

Tokoh masyarakat Madina, Sahman Nasution, mengatakan pertemuan tersebut merupakan langkah meningkatkan jalinan kebersamaan antar kedua wilayah kabupaten, terkhusus warga Desa Sihepeng Raya (Siabu) dengan Warga Pardomuan, Aek Badak Julu (Sayur Matinggi).

“Peristiwa 4 hari lalu, siapapun tidak ada yang menginginkannya. Kedepan diharap tidak terulang lagi demi terwujudnya kemanan dan kenyamanan serta keharmonisan seperti selama ini,” sebut Sahman.

Sejalan dengan tokoh masyarakat dari Tapanuli Selatan Sutan Kumala Pulungan, mengatakan jalinan persaudaraan (Tapsel-Madina) yang cukup harmonis selama ini bisa tetap terjaga.

“Terkait oknum pemilik akun facebook menjurus penistaan agama kedua tokoh masyarakat tersebut sepakat menyerahkan proses hukumnya ke pihak kepolisian untuk menyelesaikannya,” ujar Sahman dan Sutan Kumala.

Hanya saja, bagi korban terluka saat insiden terjadi baik warga Aek Badak Julu, Kabupaten Tapsel maupun warga Sihepeng, Kabupaten Madina tokoh masyarakat minta untuk bisa diupah-upah.

Minta Maaf

Sintong Sitorus, orangtua dari atasnama yang punya akun Facebook Toni Darius Sitorus menyampaikan mohon maaf mereka kepada seluruh masyarakat yang tidak menyangka kejadiannya seperti ini, meski tidak mengaku perbuatan anaknya.

Sintong juga cukup menyesalkan adanya statemen menyesatkan yang ‘menjual’ akun FB anak dia yang kalimatnya menebar fitnah berbau SARA,”saya minta aparat kepolisian bisa mengusut tuntas pelaku pembajakan akun FB tersebut,” pintanya.

Dia (Sintong) juga mengaku selama ini kerukunan antar ummat beragama cukup baik di Tapanuli Selatan – Mandailing Natal, dengan harapan harmonisasi selama itu tetap bisa terjalin baik.

“Kepada seluruh ummat islam di indonesia secara umum dan Tabagsel secara khusus kami atas nama keluarga besar Toni Darius mohon maaf atas kejadian yang tidak kami inginkan tersebut,” ucapnya.

Sosialisasi

Danrem 023 Kawal Samudra Kolonel Inf Richard Tampubolon, Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu, Wakil Bupati Mandailing Natal H.Suheri , Dandim 0212 TS, Letkol Inf Septa Viandi SP, Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Rony Semtana, Kapolres Madina AKBP Rudi Rivani, pada intinya menyatakan ‘bersyukur’ persoalan itu bisa dengan cepat, tepat diatasi.

“Kita harapkan, tidak ada lagi persoalan yang muncul setelah dua kali pertemuan kita ini, mari kembali beraktifitas seperti biasa, terkait jaminan keamanan pihak TNI siap membantu Polri untuk menjaga stabilitas keamanan di wilayah ini,” tegas Danrem.

Demikian, Kapolres Tapsel AKBP Rony Samtana mengajak semua warga untuk menjalin kembali hubungan harmonis yang sudah sejak lama. “Tinggalkan, lupakan konflik, buang rasa rasa benci dan mari bangun kembali persatuan dan kesatuan diantara sesama dan saling harga mengahargai,” jelasnya.

Kapolres Madina, AKBP Rudi Rifani juga berharap demikian, setelah pertemuan dua kali tidak ada lagi yang muncul ditengah tengah masyarakat. Demikian Dandim 0212 TS Letkol Septa Viandi mengajak masyarakat untuk menghargai keputusan dalam rangka terciptanya kekondusifan daerah.

Bupati Tapanuli Selatan H.Syahrul M.Pasaribu, mengatakan mari kita ambil hikma dibalik ini, seluruh persoalan terkait insiden mari kita tutup, terkait pelaku FB penista agama biarlah proses hukum yang berjalan. Wakil Bupati Madina H.Suheri juga menyampaikan demikian.

Terkait status “FB” menjurus penistaan agama, pihak kepolisian mulai dari daerah, Poldasu dibantu Bareskrim Mabes Polri akan melakukan penyelidikan sampai dapat titik terang siapa pelaku sebenarnya.

Pemkab Tapanuli Selatan dan Mandailing Natal bersama unsur pimpinan daerah lainnya meminta agar pejabat, pejabat kecamatan sampai lingkungan untuk dapat mensosialisasikan penyelesaian konflik ini ke masyarakat luas.

Kesepakatan antara masyarakat dua kabupaten dan disaksikan unsur pimpinan daerah itu sifatnya mengikat, dan kalau ada yang mencoba coba keluar dari kesepakatan atau memancing diar keruh akan berhadapan dengan hukum, tetapi, harapan tidak demikian.

Untuk mengambil hikma dalam pertemuan, KH Abdollah Pulungan membawakan doa dalam silaturrahmi tersebut.

Tinggalkan Balasan

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)