Langganan Banjir, Warga Desa Sampuran Harapkan Perhatian Pemerintah 

IMG 20190907 191108
Foto: terlihat banjir rendam rumah warga di Desa Sampuran Kecamatan Ranto Baek Kabupaten Madina, sabtu (7/9). (JBL)

bbnewsmadina.com, Saat hujan dan musim hujan datang, warga Desa Sampuran Kecamatan Ranto Baek Kabupaten Mandailing Natal (Madina) akan merasa was-was dan gelisah karena selalu menjadi langganan banjir.

Karena seringnya merjadi langganan banjir di desa tersebut, warga berharap adanya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Madina untuk segera mengatasi penanggulangan banjir tersebut.

Amin salah seorang warga Desa Sampuran kepada bbnewsmadina.com, sabtu (7/9) mengungkapkan, kita sangat berharap adanya solusi dari Pemkab Madina dalam menanggulangi banjir di desa Sampuran apabila musim penghujan datang.

“Desa kami ini daerah yang rawan banjir, ditambah lagi letak geografisnya berada di posisi dibawah. Apabila hujan sedikit, luapan sungai Batang Taming Aek Sampuran langsung membanjiri desa”.jelasnya

Hal senada juga disampaikan Khoir Warga Ranto Baek, bahwa saat ini di Desa Sampuran sedang terjadi banjir dengan ketinggian air hujan kuramg lebih 50 sampai dengan 60 cm atau selutut orang dewasa akibat luapan sungai batang taming aek sampuran.

“Saat ini sebagian warga desa Sampuran sejak pagi tadi sudah mengungsi ketempat yang lebih tinggi, dan sebagian lagi sedang bersiap siaga di desa”. paparnya

Sementara itu Camat Ranto Baek, Sulhan kepada bbnewsmadina.com  via seluler dari lokasi banjir saat dikonfirmasi membenarkan bahwa saat ini desa Sampuran sedang terendam banjir dan mengakibatkan sebagian rumah penduduk dimasuki air serta lahan pertanian warga juga terendam banjir, sehingga anak anak sekolah terpaksa diliburkan.

“Akibat banjir, tanaman holtikultura masyarakat seperti Jagung, Jeruk, terancam gagal panen. Dan untuk tempat mengungsi masyarakat lokasi lebih tinggi, atau dapur umum, kita usahakan. Sambil kita buat surat ke bupati atau instansi terkait untuk segera mengatasi kondisi tersebut serta mengirimkan perahu karet dan dapur umum buat warga. Lalu terkait taksasi kerugian masih mendata dan korban jiwa tidak ada,” ujarnya. (LBS)

Tinggalkan Balasan

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)