PDP Meninggal Asal Kota Sidimpuan Dimakamkan Di Medan

IMG 20200405 134023

Pasien PDP Asal Kota Padangsidimpuan saat dimakamkan di perkuburan khusus pasien COVID-19 di Simalingkar Medan.

bbnewsmadina.com, Seorang Perempuan PDP virus corona atau Covid – 19 berinisial E warga Kota Padangsidimpuan dinyatakan meninggal dunia ketika sedang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik Medan, Sabtu 4 April 2020.

Rujukan pasien ke RSUP Adam Malik tersebut didasari permintaan sendiri dan keluarganya setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padangsidimpuan Kamis (2/4) malam.

Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution,SH kepada wartawan, Sabtu 4 April 2020 mengatakan tidak dapat dipastikan meninggalnya pasien PDP itu pada saat masih di dalam perjalanan atau sudah sampai di RSUP Adam Malik Medan.

Namun demikian Irsan menjelaskan bahwa setelah mendapat kabar meninggalnya pasien itu, pihaknya langsung berkordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumatera Utara.

“Gugus Tugas Provinsi sudah memberikan kami arahan agar kami berkordinasi dengan Gugus Tugas Kota Medan. Saya bicara dengan Wali Kota Medan, Sekda sampai BPBD-nya akan melakukan fardu kifayah penatalaksanaan jenazah COVID-19 sesuai protap nasional dan memperhatikan fatwa MUI nomor 14 tahun 2020,” jelasnya.

Gugus Tugas PP Covid 19 Kota Padangsidimpuan menyampaikan kabar meninggalnya pasien E tersebut kepada keluarganya dan akan dimakamkan di perkuburan khusus pasien COVID-19 di Simalingkar Medan dengan pembiayaan dari Pemerintah Kota Padangsidimpuan.

Sebagaimana diketahui, pasien PDP yang meninggal itu terdata sebagai pelaku perjalanan nomor 459 dan masuk ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Padangsidimpuan pada Kamis (2/4/2020) malam.

Berdasarkan keterangan dr Nina dari Tim Medis Covid 19 RSUD Kota Padangsidimpuan menerangkan bahwa PDP berjenis kelamin perempuan itu telah berulang kali datang ke IGD setelah melakukan perjalananan keluar daerah dengan keluhan demam tinggi.

Karena pasien ditetapkan sebagai ODP maka dilakukan rontgen yang hasilnya pneumonia (Infeksi paru) dan diputuskan isolasi mandiri di rumah dan akan dievaluasi ulang foto rontgennya 3 hari kemudian.

Pada 30 Maret, pasien datang lagi dengan keluhan demam dan batuk selanjutnya yang kemudian dilakukan rontgen kedua yang hasilnya menemukan perburukan pneumonia dari hasil rontgen sebelumnya sehingga disarankan untuk dirujuk ke Medan karena statusnya sudah naik menjadi PDP, namun pasien dan keluarga belum bersedia sehingga dilanjutkan isolasi mandiri di rumah.

Kemudian pada 31 Maret pasien masih berhubungan dengan tim medis dan mengeluhkan sesak dan sudah dianjurkan lagi dirujuk ke Medan, namun pasien dan keluarga tetap menolak.

Tanggal 2 April pasien mengeluh semakin sesak dan selanjutnya diputus agar pasien dijemput untuk dirawat inapkan di ruang isolasi RSUD Kota Padangsidimpuan.

Sampai dengan Jumat (3/4) pagi pasien masih mengeluhkan sesak dan mencret, dan dihasil rontgen ulangnya ada lebih banyak perburukan pneumonia di kedua paru.(Ty)

Tinggalkan Balasan

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)