Kolom & Ragam

Hasan
            Hasan Basri

 

BERWISATA  KE  MADINA

OLEH : Hasan Basri

Setelah sekian bulan bekerja dengan penuh tantangan dan tekanan, seseorang akan membutuhkan satu kegiatan yang dapat membuat kembali semangat bekerja pulih dan tentunya kegiatan yang dilakukan adalah berwisata ke beberapa lokasi yang telah menjadi destiny. Data menunjukkan bahwa pariwisata kini menjadi penyumbang terbesar keempat di Indonesia sebesar 4 persen. Indonesia sebagai negara kepulauan terluas di dunia memiliki peluang yang sangat besar untuk mengembangkan sektor pariwisatanya. Mandailing Natal sebuah kabupaten di provinsi Sumatera utara, menjadi salah satu tempat wisata yang tepat untuk liburan, Mandailing Natal sering di singkat dengan akronim “Madina”. Kabupaten ini memiliki banyak tempat wisata. Berdasarkan data pada situs pariwisata SUMUT net  terdapat 10 lokasi wisata vaporit di Mandailing Natal yakni :

  1. Pantai Natal, Satu karunia terbesar yang diberikan oleh Ilahi kepada masyarakat Mandailing Natal adalah kawasan pantai yang cukup panjang kira-kira 170 mil. Pantai Natal termasuk sumber daya alam yang banyak sekali manfaatnya. Pantai ini terletak di Kecamatan Natal. Pantai ini sangat potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata bahari yang tidak kalah menariknya dengan kawasan wisata bahari di daerah lain dan lokasi ini ramai dikunjungi wisatawan ketika hari lebaran dan libur, 2. Air panas Sibanggor, Pemandian air panas Sibanggor terletak di Desa Sibanggor Jae hanya menempuk jarak sekitar 12 km dari Penyabungan. Banyak wisatawan berkunjung dan berdatangan dari kota-kota besar dan wilayah sekitarnya ke Desa Sibanggor karena keindahan alamnya dan keindahan perkampungannya dengan rumah-rumah yang berdinding papan beratap ijuk. 3. Danau Marambe, Danau ini memang belum begitu terkenal dan wisatawan juga belum banyak mengetahuinya.  Danau ini terletak di kecamatan Panyabungan selatan di desa Sirambas. Dengan luas sekitar 25 hektar, lokasi ini terasa begitu sejuk dan indah dengan pemandangan alamnya sehingga kita ingin berlama-lama dilokasi tepian danau.

  1. Danau Siombun, Seperti danau Marambe danau inipun belum begitu familiar ditelinga wisatawan. Lokasi danau terletak di Kelurahan Dalan lidang dan dapat ditempu sekitar seperempat jam dari Kota Panyabungan, 5. Sopotinjak, Terletak di Kecamatan Batang Natal dengan jarak tempuh sekitar 45 menit dari Kota Panyabungan dan merupakan puncak bukit yang sangat indah dan alami. Dari lokasi ini kita dapat menikmati pantai Natal di waktu hari cerah, 6. Air panas siabu, Air Panas ini terletak di desa Siabu ±100 meter dari Kantor Camat Siabu. Objek wisata ini banyak dikunjungi wisatawan pada saat hari libur. Menariknya air panas di lokasi pemandian ini tidak berbau belerang, 7. Pantai Sikara-kara, Pantai ini terletak di Kecamatan Natal. Jaraknya sekitar 6 km dari Kota Natal. Seperti halnya Pantai Natal, Pantai ini sangat indah dengan hamparan pasir putihnya, terlebih-lebih pada saat matahari terbenam dan juga belum dikelola secara optimal 8. Pulau Unggeh, Sama seperti Pantai Sikara-kara, lokasinya terletak sekitar 6 km dari kota Natal dan pulau ini terlihat dari pantai Sikara-kara. Dimana di tengah pantai ini terdapat Pulau Unggeh yang berarti unggas. Disebut Pulau Unggeh karena di pulau ini terdapat banyak jenis unggas atau burung, 9. Gunung Sorik Marapi, Bagi wisatawan yang hobi naik gunung, gunung Sorik Marapi yang terdapat di Kab Mandailing Natal bisa di jadikan salah satu referensi untuk yang hobi naik gunung. Keindahan panorama yang di suguhkan gunung sorik marapi tidak kalah sama gunung gunung terkenal lainnya yang terlebih dahulu populer dikalangan pendaki.  10. Lubuk larangan, Destini yang satu ini memang sangat terkenal bagi masyarakat perantau Mandailing Natal. Lubuk larangan dapat diartikan warga dilarang menangkap ikan di dalam sungai satu sungai hingga batas waktu tertentu dan biasanya dibuka bertepatan pada saat hari raya idul Fitri kedua dan ketiga. Lokasinya tersebar di seluruh sungai yang ada di daerah ini.

Keramahan Madina

Masyarakat Mandailing Natal yang terkenal religius, egalieter dan ramah sehingga dapat dengan mudah menerima kehadiran serta masukan dari dunia luar adalah merupakan satu modal untuk mengembangakan potensi pariwisata di Kabupaten Mandailing Natal. Sejalan dengan yang disebutkan oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar, Indonesia diharapkan bisa memperbaiki perilaku saat menghadapi wisatawan Nusantara dan mancanegara. Walaupun Tanah Air ini memiliki segalanya untuk berkompetisi dengan negara lain, masalah keramahan bisa membuat perkembangan pariwisata di Indonesia jadi terhambat.

”Hospitality (keramahan) masyarakat harus segera diperbaiki agar wisatawan lebih banyak datang ke destinasi wisata di Indonesia,” kata Sapta saat memaparkan buku terbarunya berjudul Bulding Wow: Indonesia Tourism and Creative Industry, di Jakarta pada satu kesempatan. Demikian juga halnya yang dilakukan oleh keluarga Tjokorda Gde Agung Sukawati di tahun 1920-an, menerima turis-turis asing untuk menetap di Puri Saren Ubud. Hal yang tak lazim di masanya. Pasalnya, puri atau kediaman bagi para bangsawan Bali biasanya sangat tertutup.

Alhasil, seniman dunia seperti Walter Spies dan Rudolf Bonnet pernah menetap di puri. Bersama Tjokorda Gde Agung Sukawati, mereka menjadi pelopor pendirian Museum Puri Lukisan yang buka untuk umum di tahun 1952.
Kali lain saudara dari Presiden Amerika Serikat John F Kennedy, di tahun 1962. Saat itu ia dan istri berkunjung ke Ubud dan diterima dengan ramah oleh Tjokorda Gde Agung Sukawati. Tjokorda  bahkan memberikan lukisan kepada Robert sebagai cenderamata dan menitipkan pula lukisan untuk Presiden Amerika Serikat.

Atas segala keramahan yang ia terima, Robert F Kennedy mengirim surat terima kasih kepada Tjokorda Gde Agung Sukawati. Apa yang dilakukan Tjokorda Gde Agung Sukawati menunjukkan hal paling penting sekaligus paling sederhana jika ingin mengembangkan pariwisata sebuah destinasi. Kata kuncinya hanyalah ”keramahan”.

Wisata ke Madina

Terkesan dan tertarik dengan potensi wisata yang terdapat di Kabupaten Mandailing Natal, seorang rekan yang tinggal di Kota Medan dan berprofesi sebagai wanita karir menyempatkan waktu berwisata kedaerah ini setelah melakukan wisata dari Pakan baru, Bukit tinggi dan beberapa lokasi wisata lainnya yang cukup menarik di daerah ini seperti Rumah Baso Pagaruyung, Lubang Tambang Mbah Soero, Kereta api Mak Itam. Selanjutnya untuk kembali pulang ke Medan dengan menyempatkan singgah di Kota Panyabungan.

Dari kesepuluh destini yang disampaikan situs pariwisata Sumut net diatas tak satupun yang jadi dikunjungi wisatawan ini karena berhubung suatu kejadian yang tidak menyenangkan yang dialami oleh wisatawan lokal ini. Atas informasi sms seseorang yang tidak berdasar atas kecurigaan yang diperbesar atau berlebihan kepada pendatang ke Kabupaten Mandailing Natal dan Polisi Sektor Panyabungan pun bertindak kurang simpatik serta terkesan sangat arogan. Karena dugaan membawa Narkoba tidak terbukti. Membuat  wisatawan yang berencana tinggal beberapa hari mengunjungi dan menikmati keindahan atau destini wisata Kabupaten Mandailing Natal mengurungkan niat dan berencana untuk segera pulang ke Medan.  

Merasa nyaman dan senang dengan bujukan oleh penulis bahwa setidaknya wisatawan tersebut sudah sampai ke Panyabungan untuk berkenan mengunjungi destini baru yang mudah dijangkau dan dekat dengan Kota Panyabungan. Tapian Siri-Siri Syariahpun menjadi tujuan. Syukurlah dengan menikmati pemandangan lokasi wisata Tapian Siri-Siri Syariah yang merupakan jelmaan lokasi wisata Parjegangan Sipapaga masa lalu yang telah disunglap oleh Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal menjadi suatu lokasi wisata yang religus. Pertama sekali melihat keindahan Lokasi wisata dari lokasi B ke lokasi A telah membuat hatinya menjadi senang dan dapat mengobati rasa tidak nyaman serta perlakuan oknum yang tidak simpatik. Wanita inipun berjanji akan kembali lagi diwaktu lain untuk menikmati keindahan lokasi wisata Mandailing Natal lainnya.

Kesimpulan

Banyak kejadian yang tidak simpatik dan tidak nyaman yang dirasakan oleh para wisatawan lokal maupun luar ketika mengunjungi satu tempat lokasi wisata di negara ini. Masih segar diingatan kita ketika beredar di Youtube tentang perilaku seorang oknum Polisi di Bali yang melakukan pemalakan terhadap turis asing dan kelakuan petugas money changer yang curang dalam menukar uang adalah merupakan sifat yang mencoreng dan tidak mendukung pariwisata sebagai suatu program Pemerintah dalam meningkatkan Pendapatan Negara. Pembangunan pariwisata secara umum diarahkan pada peningkatan sektor pariwisata menjadi sektor andalan yang mampu menggerakkan kegiatan ekonomi. Dimana sektor pariwisata juga merupakan sektor yang sangat terbuka untuk terciptanya lapangan kerja, naiknya pendapatan masyarakat, pendapatan daerah dan pendapatan negara. Dengan adanya pembangunan pariwisata ini diharapkan akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Hal ini dikarenakan PAD merupakan pendapatan yang di kelola oleh Pemerintah Daerah. Selain adanya kesiapan dari pihak Pemerintah, diharapkan juga adanya kesiapan para pemangku kepentingan.

Tinggalkan Balasan

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)