“TANGKAP DAN PENJA RAKAN SUKMAWATI”, GEMPITA.

Foto : Massa pengunjuk rasa, Kapolres Tapsel diwakili Kasat Ops.

bbnewsmadina.com, Gabungan mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Pembela Islam Tapanuli Bagian Selatan (GEMPITA) gelar aksi unjuk rasa damai, mendesak penegak hukum untuk mengadili dan memproses Sukmawati Soekarnoputri terkait puisinya yang berjudul “Ibu Indonesia”, Jum’at (6/4/2018).

Aksi Gempita yang dimulai pada pukul 15.00 WIB tersebut di ikuti beberapa lembaga Mahasiswa yakni, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS), BEM Universitas Graha Nusantara (UGN), BEM IPTS, SEMA IAIN Padangsidimpuan, DEMA IAIN Padangsidimpuan, MPM UMTS, HMPB Kopasid, Satma AMPI Satma PP Padangsidimpuan dan ULDC UMTS dan PB HIMPAS.

Informasi yang di himpun dari salah satu Mahasiswa Wirman Nasution, Titik kumpul massa ada di 4 titik yakni di kampus UMTS, IPTS, UGN dan IAIN,  dan bergabung di Alaman Bolak pusat Kota Padangsidimpuan guna melakukan orasi dan kemudian bergerak melakukan orasi di kantor DPRD Kota Padangsidimpuan dan selanjutnya di depan Mapolres Tapsel.

Para mahasiswa juga membawa spanduk dan poster bertuliskan kutukan terhadap puteri mantan Presiden pertama Indonesia itu. salah satu poster berisi “Tangkap dan Penjarakan Sukmawati”.

“Dalam orasi dan pernyataan sikapnya, ribuan massa mendesak agar penegak hukum segera melakukan tindakan Hukum, memproses seadil adilnya pengaduan atas tindakan Sukmawati yang dianggap telah melecehkan agama Islam melalui puisinya berjudul “Ibu Indonesia” yang dibacakan pada acara 20 tahun Anne Avantie di Indonesia Fashion Week (IFW) 2018 yang dinilai sudah menyudutkan syariat islam dan sudah dilaporkan beberapa pihak.

Selain itu menurut massa, Sukmawati juga sudah menyakiti perasaan umat Islam dan mengganggu ketentraman.

save_20180407_224821

“Kami menilai tindakan Sukmawati tersebut sangat sarat dengan unsur “SARA” dan berpotensi melanggar hukum yakni KUHP pasal 156 hurup a dan b,”ujar mereka.

“Untuk itu terlepas dari tindakan Sukmawati yang telah meminta maaf kepada seluruh umat Islam Indonesia melalui konfrensi pers nya, Indonesia harus tetap tegas sebagai negara hukum terlebih beberapa pihak telah membuat pengaduan akan hal ini,  ” harus ada efek jera agar tidak ada lagi Sukmawati – Sukmawati ke depannya,” sebut orator aksi.

“Massa GEMPITA dalam aksinya juga mengajak seluruh warga negara Indonesia, terkhusus di Tabagsel untuk tidak terprovokasi dan tetap menjaga kerukunan ummat beragama. Dalam unjuk rasa tersebut salah seorang mahasiswa juga menyindir Sukmawati dengan mengumandangkan adzan dengan suaranya yang sangat merdu.

Aksi unjuk rasa damai tersebut berlangsung damai dikawal pihak keamanan personil Polres Padangsidimpuan dan Satpol PP kota Padangsidimpuan.(Ty)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

iklan-kb

Tinggalkan Balasan

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)