Padangsidimpuan-BBNewsmadina.com
Irsan Efendi Nasution.SH yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Padangsidimpuan, berniat lagi untuk maju sebagai Kandidat Ketua Partai berlambang Pohon Beringin tersebut pada Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kota Padangsidimpuan, yang direncanakan akan dihelat pada akhir tahun 2016 ini.
Hal itu diutarakannya kepada Wartawan, terkait kesiapan dirinya ikut pada kontestasi pemilihan Ketua DPD Partai Golkar Padangsidimpuan Periode 2015-2020, Senin (31/10).
“Rencana maju sebagai Kandidat Ketua pada Musda DPD Partai Golkar akhir Desember 2016 pasti ada. Saya maju lagi sebagai Calon Ketua untuk merampungkan dan menyelesaikan berbagai prpgram yang masih belum selesai,” ujar Irsan di sela-sela rapat Paripurna DPRD Penetapan P-APBD TA. 2016 di gedung Paripurna DPRD Kota Padangsidimpuan.
Disinggung keinginannya duduk kembali sebagai orang nomor satu DPD Partai Golkar Padangsidimpuan untuk memuluskan pencalonannya sebagai Balan Walikota pada Pilkada 2018 nanti, Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD tersebut menepisnya.
Irsan membeberkann niatnya ingin maju periode kedua untuk membesarkan Partai Golkar pada Pileg 2019 nanti, dari tiga kursi yang diraih pada Pileg 2014 menjadi bertambah jumlahnya pada Pileg 2019.
“Kita benahi dulu internal Golkar supaya lebih maju sehingga meraih suara lebih besar pada Pileg yang akan datang. Soal Pilkada Kota Padangsidimpuan sampai saat ini belum terpikir dalam benak saya,”ungkapnya.
Disinggung terkait sejumlah nama mulai muncul ke permukaan yang akan ikut berkompetisi merebut Ketua DPD Partai Golkar Kota Padangsidimpuan pada Musda nantinya, Anggota Badan Anggaran (Banggar) dan Komisi II DPRD Ini menyambutnya dengan baik.
“Semakin banyak kandidat calon Ketua Golkar, itu pertanda Partai Golkar semakin dicintai dan diminati masyarakat dan membuktikan pula bahwa daya tarik Partai Golkar ini semakin kuat memikat masyarakat,”ujarnya.
Terkait Musda Partai Golkar untuk memilih pengurus Periode 2015-2020, Irsan mengatakan, karena adanya konflik di tubuh Partai Golkar sehingga periodeisasi tertunda satu tahun, tandasnya. (davy)