foto : kondisi jembatan penghubung Laru Panjaringan yang terputus pasca bencana air besar yang menghanyutkan jembatan tahun lalu. (JBL)
bbnewsmadina.com, Viralnya keluh kesah masyarakat Kecamatan Tambangan di media sosial (Medsos) Facebook (fb) terkait jembatan penghubung Aek Batang Gadis jalan Laru Panjaringan mendapat respon positif dari Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina).
Berdasarkan informasi dan data yang dihimpun bbnewsmadina.com, Pemkab Madina cq Dinas PUPR untuk mengatasi keluh kesah masyarakat Kecamatan Tambangan khususnya warga 5 Desa yang ada di seberang sungai Batang Gadis yakni Desa Tambangan jae, Desa Simangambat, Desa Tambangan tonga, Desa Rao-rao dolok, Desa Rao-rao Lombang dan Desa Panjaringan.
“Tahun 2020 Dinas PUPR Madina telah membuat anggaran dalam e-planning guna Pembangunan Jembatan rangka Baja Aek Batang Gadis ruas jalan Laru Panjaringan sebesar 3 miliar dan pengadaan Jembatan Rangka Balley Type 2.1 dengan dana sebesar 3,5 miliar”.ujar Kadis PUPR Madina, Syahruddin, ST kepada bbnewsmadina.com, sabtu (17/8) via seluler.
Kemudian lanjutnya, pada waktu adanya kunjungan dari komisi 8 DPR RI terhadap penanganan pasca bencana yaitu alokasi dana untuk BNPB kemarin, kita juga sudah usulkan pengadaan kembali rangka baja sebesar 5,5 miliar untuk jembatan jalan Laru Panjaringan tersebut.
“intinya, kita dari Pemerintah tidak pernah berdiam diri, sebab kami tahu bahwa jembatan penghubung itu merupakan suatu hal yang sangat urgen. Dan harus di cari solusi guna menanganinya”.pungkasnya
Untuk itu sambungnya, kami berharap kepada masyarakat agar bersabar, karena kami akan terus bekerja untuk melakukan pembangunan guna melayani kebutuhan masyarakat.
Syahruddin juga menambahkan, rencana pembangunan jembatan penghubung ini bukan hanya jembatan Laru Panjaringan saja, tetapi pemerintah juga akan membangun jembatan desa Hutarimbaru kecamatan Kotanopan juga. (LBS)