bbnewsmadina.com, Diskusi publik yang digagas oleh para pemuda putra daerah Mandailing Natal yang berdomisili di Medan pada tanggal 23 September 2019 lalu yang berlangsung Aula UISU sukses dan mendapat apresiasi dari berbagai pihak, diskusi berjalan seperti tujuannya dan yang diharapkan.
Diskusi yang menghadirkan pembicara dari tokoh madina yaitu Al Amin Nasution, S.H. M.H dan Dr. Zulkifli Lubis, MA yang dibawakan dengan hangat oleh Ludfan Nasution, S.Sos telah memberikan gambaran secara intelek terkait dengan potensi dan perkembangan pembangunan Mandaling Natal sejak menjadi otonomi daerah pada tahun 1998 dengan memberikan beberapa point penting untuk kemajuan Kabupaten Mandaling Natal dimasa yang akan datang.
Chairman Of Forum Kajian Mandaling atau ketua panitia Achmad Sandry Nasution, S.H M.Kn menyatakan, bahwa forum ini tidak sampai disini dan akan terus berlanjut untuk memberikan masukan secara akademis terkait dengan Mandailing Natal, terutama memberikan masukan kepada para pemimpin pemangku kepentingan di Madina untuk tidak melenceng dari cita-cita Mandaling Natal yaitu Madina yang Madani.
Selanjutnya, “sasaran utamanya adalah kepada generasi muda Mandaling Natal bahwa potensi Mandaling Natal itu sangat bagus, namun tentu potensi yang ada harus mampu dimanfaatkan dan dikelola oleh pemangku kepentingan sebagaimana apa yang menjadi cita-cita Mandailing Natal,”ujarnya.
Sebagaimana yang mengemuka dalam diskusi, Muhammad Amin Nasution, S.H, M.H mengangkat tentang rekayasa sosial oleh hukum di Mandailing Natal. Rekayasa sosial oleh hukum dapat diterapkan dalam tataran kebijakan dan tataran teknis.
Dalam tataran kebijakan menyangkut sumber daya alam dan sumber daya manusia dimana diperlukan pengelolaan secara hukum. Semisal tambang dan sarang walet seharusnya dilegalkan sehingga bisa dikelola dengan baik dan masyarakat mendapat manfaat.
“Tambang dan Walet bisa kita legalkan dengan badan hukumnya, dikelola secara syariah oleh BUMD dimana zakatnya bisa didapat 20% dan CSR 2,5% sehingga nanti dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,”lukasnya.
Dilanjutkan oleh Dr. Zulkifli Lubis,MA hampir senada bahwa Kabupaten Mandailing Natal memiliki potensi besar untuk mewujudkan masa depan Mandaling Natal yang lebih baik, namun selama ini belum maksimal dikelola oleh pemangku kepentingan.
Oleh karena itu setidaknya ada tiga kriteria atau karakteristik yang diperlukan oleh seorang pemimpin untuk mengelola semua potensi tersebut, pertama memiliki visioner, kedua orang yang siap untuk tidak populer dan ketiga memiliki prinsip “somba i balian dan somba ibagasan,”tukasnya.
Selesai dalam diskusi tersebut, Penyelenggara mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang hadir dan memberikan sumbangsih baik materil maupun immanteril untuk kesuksesan acara diskusi publik yang pertama ini dan berharap kedepan semua pihak terutama putra daerah madina punya keterpanggilan untuk mendukung acara-acara seperti ini dan memberikan masukan-masukan yang positif untuk pembangunan Mandaling Natal di masa depan. (Redaksi)