Kondisi Ruangan Belajar di SD Negeri 139 Desa Sirambas Kecamatan Panyabungan Barat (Foto : DN)
bbnewsmadina.com, Salah satu sekolah di Desa Sirambas, Kecamatan Panyabungan Barat yakni, SD Negeri 139 Sudah layak mendapatkan perhatian dari Kepala Daerah terutama Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal.
Saat ini sekolah tersebut sangat miris melihatnya, dikarenakan semangat para siswa-siswi untuk menimbah ilmu justru merasa kurang nyaman dari kurangnya fasilitas di Sekolah tersebut, baik dari meja, kursi maupun kurangnya ruang belajar.
Ketua Lembaga swadaya Masyarakat LP-Kpk, Rizal saat dilokasi mengatakan, peran Pemerintah Daerah dalam hal ini Disdikbud Madina, harus mengambil langkah cepat untuk memperhatikan sekolah yang membutuhkan perhatian sarana dan prasarana seperti Halnya Sekolah Negeri 139 di Desa Sirambas.
“Dimana kondisi bangunan sekolah memang sudah sangat perlu diperhatikan demi kelayakan belajar mengajar.”
Menurutnya, upaya memperbaiki kualitas pendidikan ini adalah kewajiban utama Pemerintah. Dan sarana prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam belajar mengajar, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana untuk meningkatkan Sumber daya manusia, pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Negeri 139, Ali Sahputra mengatakan, Sekolah kami ini dulunya hanya enam lokal saja untuk proses belajar mengajar, dari kelas I (Satu) sampai dengan kelas enam (enam) dengan jumlah 219 siawa/siswi.
Sehingga untuk proses belajar mengajar tidak layak lagi dan membuat kepala sekolah mengambil langkah untuk menambah ruangan belajar seperti ruangan perpustakaan dijadikan ruang belajar dan Rumah dinas guru pun disulap menjadi Ruangan belajar.
“Melihat kondisi ruangan belajar tersebut, mulai dari meja, kursi dan lemari kebanyakan sudah tidak layak lagi untuk dipakai serta bangunannya sudah layak direnovasi, dan demi kelancaran proses belajar mengajar, kami mengalih fungsikan ruang perpustakaan, dan rumah dinas guru menjadi ruang belajar,” lukas Putra.
“Beberapa ruang belajar pun sudah mulai tak layak, dan tidak nyaman lagi digunakan untuk proses belajar mengajar sebelum ada perbaikan.”
“Dan disini kami memohon kepada Pemerintah Daerah terutama kepada Dinas Pendidikan agar memberikan perhatiannya untuk sekolah kami ini,” pintanya. (DN)