Warga Desa Huta Dame saat melakukan aksi pemblokadean Jalinsum, Kamis (18/06). (Foto: MS)
bbnewsmadina.com, Pembagian Bantuan Tunai Langsung Dana Desa Tahun Anggaran 2020 (BLT DD TA 2020) bagi terdampak Covid-19 di Desa Huta Damai Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal berujung kepada pemblokadean Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Kamis (18/06).
Pemblokadean jalan ini terjadi akibat ketidak transparanan Kepala Desa Huta Damai Kecamatan Panyabungan Utara dalam Penyaluran BLT DD 2020 bagi warga terdampak Covid-19.
Akibat pemblokadean jalinsum selama ± 2 Jam mengakibatkan antrian Panjang Kenderaan sepanjang 3 KM, Setelah dipaksa oleh Petugas dari Polres Madina akhirnya Blokade Jalan Nasional yang menghubungkan Padang Sidimpuan – Bukit Tinggi dibuka paksa petugas Kepolisian Resort Mandailing Natal.
Salah satu warga mengatakan, aksi pemblokadean Jalinsum ini dilakukan agar tuntutan kami dapat segera disahuti oleh Pemerintah, dimana Kepala Desa telah memotong dana BLT, yang kami tanda tangani sebesar Rp. 600.000, tetapi yang dikasih kepada kami hanya Rp. 237.000, dengan alasan pemotongan untuk biaya posko Covid-19, dan kami tidak menerimanya, ujar Erlina.
Sementara Kepala Desa Huta Damai Alber Paulus Sihombing setelah selesai musyawarah dengan Pemerintah Kabupaten, Kapolres Madina, bersama Muspika Kecamatan dan juga masyarakat Huta Dame menjelaskan bahwa Pembagian BLT DD TA 2020 telah melalui musyawarah Desa yang dihadiri Tokoh Agama, Tokoh Adat, dan Perwakilan Kepemudaan serta perwakilan Kaum Ibu, namun itu belum menyeluruh agar BLT tersebut dibagi rata, dan mengakui telah melakukan pemotongan BLT tersebut, dan memberikannya kepada warga sebesar Rp. 237.000.
“Akibat dari kericuan ini dan sesuai hasil musyawarah tadi akan di adakan rapat pada Jum’at (19/06) di Aula Kantor Desa Huta Damai Kecamatan Panyabungan Utara untuk membahas terkait penerima BLT DD TA 2020,” ungkapnya.
Semetara itu Camat Panyabungan Utara M Ridho Pahlevi AP,Msi menghimbau kepada seluruh warga Kecamatan Panyabungan Utara untuk tidak melakukan aksi pemblokadean Jalan Lintas Sumatera yang merupakan obyek vital Nasional karena sangat mengganggu Transportasi berbagai pendistribusian dan mobilisasi angkutan lainnya, pungkas Ridho. (MS)