bbnewsmadina.com, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengajak para pejabat dan seluruh masyarakat di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) untuk introspeksi diri, memohon ampun dan berdoa kepala Allah SWT. Agar dapat segera mengatasi dampak bencana alam banjir maupun longsor dan terhindar dari bencana yang lebih besar.
Hal itu disampaikan Edy Rahmayadi yang datang bersama istrinya Nawal Lubis dalam acara silaturahmi bersama para ulama dan tokoh masyarakat Madina, Senin (12/11) malam di Aula Hotel Rindang, Panyabungan. Turut hadir Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution, para ulama, pimpinan pondok pesantren, tokoh masyarakat, OPD Pemprov Sumut dan Pemkab Madina, serta Forkopimda Madina.
Edy mengatakan, bahwa banjir dan longsor yang terjadi di Madina akhir-akhir ini bukan semata-mata karena intensitas hujan yang tinggi. Karena dari dulu setiap musim hujan di daerah ini, yang memang seperti saat ini curah hujannya. “Tapi kenapa dulu tidak pernah banjir seperti sekarang. Hujan itu adalah rahmat, tetapi kenapa justru jadi masalah sama kita. Ini ada apa?” katanya.
Tentu, kata Edy, ada sesuatu yang salah. Karena itu, katanya, semua pihak, termasuk masyarakat dan seluruh pejabat di Madina untuk bersama-sama introspeksi diri. “Kita perlu introspeksi diri, zikir dan mohon ampun kepada Allah. Serta berdoa agar terhindar dari bencana alam lagi,” ajaknya.
Selain itu, Gubernur juga mengingatkan agar umara dan ulama tetap bersatu. Umara dan ulama tidak boleh terpisah. “Ulama itu tempatnya gudangnya ilmu, tempat bertanya umara. Karena itu jangan sampai umara meninggalkan ulama. Jika itu terjadi, bukan tidak mungkin akan datang musibah yang lebih besar lagi,” katanya, sembari berharap para ulama untuk tidak segan-segan mengkritik dan memberi saran kepada umara.
Menanggapi hal itu, Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution menyambut positif apa yang disampaikan Gubernur. Karena itu, dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar acara zikir bersama, sholat taubat dan istighosah. “Bahkan acara itu akan dilaksanakan hingga ke tingkat desa. Saya minta para aparat desa dan KUA untuk melaksanakannya di desa-desa,” katanya.
Dahlan juga menyampaikan, berdasarkan penuturan para orang tua, bahwa banjir yang terjadi saat ini adalah yang paling besar, yang pernah terjadi di daerah ini. “Katanya ini yang paling besar, dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Sebelumnya, mewakili para ulama Ustadz Abdul Hamid menyampaikan bahwa ada empat hal yang menentukan terwujudnya kedamaian dan kesejahteraan di daerah ini. Yaitu, doa para ulama, adilnya para pemimpin, dermawannya para hartawan, serta doanya fakir miskin.
Disampaikan juga oleh perwakilan ulama lainnya, agar acara istighosah segera digelar di daerah ini. Ada juga yang meminta agar penyakit masyarakat seperti adanya PSK yang mulai menjamur di daerah ini segera ditindak dan ditertibkan. (Zein Nasution)