Bupati Tapsel saat menerima audensi Ketua PWI Tabagsel Sukri Falah Harahap bersama pengurus di ruang kerjanya.
bbnewsmadina.com, Pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Selatan mengakui kesulitan dalam mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini akibat seluruh sektor terdampak pandemi Covid – 19.
“Di tengah kondisi keuangan negara terdampak pandemi Covid-19, daerah juga sangat merasakan dampak tersebut seluruh sektor usaha terdampak sehingga hanya deviden Bank Sumut menjadi bagian andalan sumber PAD kita,” ujar Bupati Tapanuli Selatan, Syahrul Pasaribu kepada Ketua PWI Tabagsel Sukri Falah Harahap, bersama Sekretaris Ikhwan Nasution, Bendahara Cerem Meha dan pengurus lainnya saat beraudensi.
Sebelumnya kondisi keuangan daerah Kabupaten Tapanuli Selatan juga sudah dijabarkan Bupati Syahrul Pasaribu pada rapat virtual bersama KPK, OJK, Bank Sumut, Wagubsu dan kepala daerah se Sumut, Selasa (30/6/2020).
Dikatakannya, ditengah kondisi Covid-19 saat ini cukup dirasakan semua pihak, tidak ada yang tidak terdampak saat ini.
“Selama kami memimpin Tapsel, total deviden yang kita terima dari Bank Sumut mencapai Rp463.693.672.639. Deviden inilah yang sangat membantu keuangan saat ini,” katanya.
Ditambahkannya peningkatan deviden dilihat dalam kurun waktu yang diterima pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Selatan yaitu pada tahun 2010 sebesar Rp17,47 M, 2011 Rp30,50 M, 2012 Rp32,20 M, 2013 Rp35,27 M, 2014 Rp46,87 M. Tahun 2015 Rp39,42 M, 2016 Rp33,62 M, 2017 Rp50,86 M, 2018 Rp61,93 M, 2019 Rp51,58 M dan 2020 Rp48,57 M.
Hingga tahun 2020, total penyertaan modal Pemkab Tapsel di Bank Sumut sudah mencapai Rp190.957.002.679 atau 9,16 persen.
“Besarnya penyertaan modal ini menjadikan Pemkab Tapsel daerah pemegang saham terbesar kedua setelah Pemprov Sumut 45,69 persen,” kata Syahrul.
Lebih lanjut di jelaskan Syahrul bahwa selain telah lama menerapkan sistem pembayaran non tunai, saat ini seluruh urusan keuangan Tapsel hanya ada di Bank Sumut. Artinya, Pemkab Tapsel hanya memiliki satu rekening (single acount) dan itu berada di Bank Sumut.
Terkait rapat video konference yang dibuka Wagubsu Musa Rajekshah, menjelaskan Cash Management System Kas Daerah (CMS Kasda), yang merupakan program Bank Sumut dalam hal pelayanan alur sistem keuangan pemerintahan daerah.
Kasatgas Korsubgah Wilayah I KPK Maruli Tua Manurung, juga memberi pemaparan tentang Program Pencegahan Korupsi Sektor Perbankan, meminta Bank Sumut untuk serius melakukan pencegahan korupsi dengan cara memperkuat sistem kelembagaan dan tata kelola.
Dilanjutkan dengan Fungsi Pengawasan Jasa Keuangan oleh Kepala OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara Yusup Ansori serta paparan tentang Program Pencegahan Korupsi BPD oleh Direktur Utama Bank Sumut Muchammad Budi Utomo.(Ty)