Ibu Koesni Harningsih Moeldoko didampingi suaminya Jenderal TNI (Purn) DR. H. Moeldoko SIP Gelar Tongku Namora Sende Hasibuan saat diupa-upa dengan penganan adat spesialis dan kepala kerbau yang dihias serba kuning keemasan, pada acara prosesi acara adat pemberian marga Nasution dan penabalan Gelar Hamoraon Kebangsawanan Adat Mandailing, Minggu malam (08/12). (Foto: DN)
bbnnewsmadina.com, Dihadapan 1.500-an undangan, Pemda Mandailing Natal bekerjasama dengan Forum Pelestarian dan Pengembangan Adat Budaya (FPPAB) Mandailing Natal, telah menggelar sebuah prosesi adat-budaya pemberian marga dan penabalan Gelar Hamoraon Kebangsawanan Adat Mandailing kepada Ibu Koesni Harningsih Moeldoko Minggu malam, (08/12) di Gedung Serbaguna-Panyabungan.
Ada sekitar 40 orang Raja Adat yang merepresentasikan raja-raja marga dan kesukuan yang ada di wilayah Mandailing Godang & Batang Natal, Mandailing Julu, Tanah Ulu Muara Sipongi dan Melayu Pesisir Pantai Barat.
Melalui prosesi adat-budaya yang sakral, mereka telah bersefakat dan memutuskan memberikan marga kepada Ibu Koesni Harningsih Moeldoko dengan marga NASUTION dan gelar hamoraoan kebagsawanan adat Mandailing dengan nama NADUMA JUNGJUNG GAHARA (bermakna : Permaisuri seorang raja yang dimuliakan dari trah bangsawan kerajaan Nasution yang sakti di Mandailing).
Dalam pantauan bbnewsmadina.com, prosesi adat Mandailing ini, bertindak sebagai Raja Panusunan : Hasanul Arifin Nasution, S.Sos (Patuan Mandailing/Plt Ketua FPPAB), Suhut Sihabolonan : H. Holil Nasution (Kari Baginda Manonga), Namora-Natoras sekaligus mewakili Mora : Ali Sutan Nasution (Sutan Batara Pidoli), mewakili Raja-raja Torbingbalok Humaliang-humaloho : Karsian Lubis (Sutan Bugis), Anakboru : Hasan Basri Lubis (Japinaek), Bayo Datu Pangupa : Payungan Pulungan (Mangaraja Pinayungan), Paralok-alok : Lutan Nasution, Penerjemah : Mulyadi Hakim Muda Nasution (Mangaraja Laut Pandapotan) dan pembaca Surat Keputusan : Rachman Ali Nasution, SH (Sutan Pandu Sakti/Sekretaris FPPAB).
Ibu Koesni Harningsih Moeldoko dalam prosesesi adat yang penuh kesakralan ini, langsung didampingi Bapak Jenderal TNI (Purn) DR. H. Moeldoko SIP Gelar Tongku Namora Sende Hasibuan.
Mereka berdua nampak bagaikan pasangan Raja dan Ratu atau sepasang penganten dalam balutan pakaian adat Mandailing yang disainnya menyimpulkan keadiluhungan itu. Mereka diupa-upa dengan penganan adat spesialis dan kepala kerbau yang dihias serba kuning keemasan.
Lalu, kedu sejoli ini manortor, dan setelahnya dilanjutkan dengan Tortor Raja-raja ramai-ramai yang melibatkan seluruh rombongan Bapak Moeldoko, Walikota Padangsidimpuan, Forkopimda Mandailing Natal dan lainnya.
Kepada Ibu Koesni Harningsih Gelar Naduma Jungjung Nasution, FPPAB memberikan Surat Keputusan Bersama (Reg. 33 Tahun 2019) dan Sertifikat, yang penyerahannya langsung dilaksanakan oleh Bupati Mandailing Natal Drs H Dahlan Hasan Nasution dan Ibu Ika Desika Dahlan Hasan Nasution didampingi Plt. Ketua dan Sekretaris FPPAB.
Dalam uwasih (kata sambutan) yang disampiakan Ibu Koesni Harningsih Moeldoko, dengan sumringah menyatakan bahwa, tak disangkanya akan adanya sambutan meriah yang luar biasa seperti ini, apalagi memperoleh marga Nasution dan gelar hamoraoan kebangsawanan adat Mandailing dengan nama Naduma Jungjung Gahara.
“Saya, sangat menghargai dan berterimakasih sekali atas anugrah ini, saya akan menjaga kehormatan ini dan akan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan adat-budaya dan kekerabatan keluarga besar Mandailing dimanapun berada,” ujarnya.
Sementara Bupati Mandailing Natal Drs H Dahlan Hasan Nasution Gelar Baginda Raja Malim dalam kesempatan ini menyampaikan, sangat mengharapkan adanya bantuan dari Ibu Koesni Harningsih maupun melalui Bapak Jenderal TNI (Purn) DR H Moeldoko SIP selaku Kepala Staf Presiden (KSP-RI) dalam memfasilitasi percepatan berbagai program besar pembangunan yang ada diwilayah Mandailing Natal secara khusus maupun Tapanuli Bagian Selatan pada umumnya. (bmp)
