Pemuda Tani saat meninjau lahan pertanian warga yang dilanda banjir, Minggu (19/12/21). (Foto:SNP)
bbnewsmadina.com, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara dikepung banjir sejak Jumat (17/12/2021) malam yang lalu, Curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir menjadi penyebab banjir yang melanda 16 Kecamatan di Mandailing Natal (Madina).
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Pemuda Tani Indonesia Mandailing Natal Ahmad Riski Pane menyampaikan, agar Pemerintah memberi perhatian khusus kepada petani bahan pokok yang mengalami kerugian akibat banjir.
“Kita ketahui bersama curah hujan sangat tinggi beberapa terakhir, hal ini menyebabkan belasan Kecamatan terendam banjir,akses menuju wilayah pantai barat lumpuh total, secara otomatis ada lahan pertanian yang akan gagal panen, kita berharap perhatian Pemerintah dalam hal ini Bupati Mandailing Natal agar memberi perhatian khusus kepada petani terutama padi karena ini merupakan kebutuhan pokok kita” kata Pane.
Kepada media, pane juga menyampaikan akibat curah hujan yang tinggi dan menyebabkan banjir ini secara otomatis membuat berbagai tanaman milik petani terancam gagal panen,Dan dapat mengancam kelangsungan hidup dalam jangka panjang.
“Banjir ini akan mengakibatkan berbagai tanaman pertanian kita gagal panen, sementara kita ketahui orientasi bertani di Mandailing Natal saat ini hanyalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bukan semata-mata untuk penghasilan.”
“Jadi jika petani kita ini gagal panen, mereka akan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup dan menyebabkan mereka terjebak utang ke rentenir hingga beberapa musim tanam kedepan, Karena itu kami mintaPemerintah Kabupaten khususnya Dinas Ketahanan Pangan agar memberi perhatian khusus kepada petani kita yang terdampak banjir,” tuturnya.
Diketahui akibat curah hujan yang tinggi ini, 16 Kecamatan di kabupaten Mandailing Natal mengalami bencana banjir dan longsor, yaitu Kecamatan
• Panyabungan,
• Panyabungan Barat,
• Panyabungan Selatan,
• Panyabungan Timur,
• Hutabargot,
• Panyabungan Utara,
• Naga Juang,
• Batang Natal,
• Ranto Baek,
• Sinunukan,
• Natal,
• Lingga Bayu,
• Siabu,
• Muara Batang Gadis,
• Batahan
• Kotanopan.
Guna tindakan lebih lanjut, Ketua DPC Pemuda Tani Indonesia cabang Mandailing Natal ini menyarankan agar Dinas terkait segera menginventarisir kerugian petani.
“Kita berharap agar dinas terkait segera melakukan inventarisasi kerugian para petani kita, karena ini menyangkut kelangsungan hidup mereka, Seperti banjir di Siabu di bulan Agustus lalu, lebih dari 100 hektar padi milik masyarakat akhirnya gagal panen.”
“Kita juga berharap dan tetap meminta Pemerintah Kabupaten turun Hari ini, semoga ada tindakan lebih lanjut yang nyata,” tutup pane. (SNP)