bbnewsmadina.com, Tim Humas dari Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara (Provsu) bekerjasama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) kota Padangsidimpuan mengadakan kegiatan Fasilitasi Pembuatan Press Release Dan Pengelolaan Media Sosial, di Aula Dinas PPKB Kota Padangsidimpuan.
Informasi yang dihimpun dari Bidang Pengengdalian Penduduk, Penyuluhan Dan Penggerakan Dinas PPKB kota Padangsidimpuan, Jumat (29/11). Kegiatan tersebut dilaksanakan pada, Rabu (27/11/2019) diikuti Seksi Advokasi dan KIE, kasi dalduk dan informasi, personil pengelola Media Production Centre (MPC), pegawai pengelola Media Sosial yang aktif dari setiap Bidang yang ada pada Dinas PPKB Kota Padangsidimpuan serta pegawai Penyuluh Keluarga Berencana.
Mewakili Kadis, Sekretaris Dinas PPKB Kota Padangsidimpuan Maragongna Harahap, SH diawal sambutannya mengatakan tujuan dari pertemuan itu tentang bagaimana cara atau teknik penulisan/perilisan berita yang baik, benar dan akurat, agar sebelum disajikan ke dalam media sosial (medsos) masyarakat pengguna Medsos dapat memahami apa yang di sampaikan.
“Penyampaian Informasi yang baik dan benar dalam merilis berita harus sesuai dengan data yang akurat di lapangan, itulah yang nanti dituangkan kedalam pembuatan berita. Disini sudah hadir narasumber dari Bagian Humas Perwakilan BKKBN Provsu, mungkin lebih jelasnya akan dipaparkan oleh beliau,” ujar Maragongna Harahap.
Kasubbag Umum dan Humas BKKBN Provsu Arie Armawan pada kesempatan itu menjelaskan “Press Release atau siaran pers menurut Soemirat dan Ardianto (2004) ” adalah informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh Public Relations (PR) atau Humas adalah suatu organisasi perusahaan yang disampaikan kepada masyarakat/pengelola pers/redaksi media massa (Tv, Radio, Media Cetak, media online) untuk dipublikasikan dalam media massa tersebut.
Dalam pembuatan rilis beritanya lanjut Arie, teknik yang harus dilakukan pertama adalah pembuatan judul berita harus 5-10 kata saja dalam artian kalimatnya harus menyatakan kalimat aktif dan harus ada kata kerja di dalamnya. Karena menurutnya tidak semua pembaca berita mau membaca berita yang kita sajikan sampai ke akhir cerita, sebaiknya isi dari berita itu sendiri harus jelas kita tuliskan diawal paragraf dan seterusnya, “jelas Ari
Senada dengan rekanya Suheiri Diapari Siregar, iya menerangkan didalam membuat sebuah berita ada
unsur-unsur yang perlu di parhatikan yaitu 5W + 1H. (What, Who, Where, When, Why dan How) Apa, Siapa, Dimana, Kapan, Mengapa dan Bagaimana kejadian itu terjadi yang harus kita rilis beritanya. Kemudian dalam penyampaian berita tersebut teori yang digunakan dengan posisi piramida terbalik, dengan arti kata bahwa peristiwa terpenting itu/klimaksnya dituliskan diawal atau paragraf pertama dalam sebuah berita.
“Unsur 5W + 1H ini adalah untuk mengetahui dengan tepat apa yang akan disiarkan atau disampaikan dalam bentuk berita. itulah rumus yang sering dugunakan oleh para jurnalis,” terang Suheiri.
Ditambahkannya, di zaman milenial ini, semua lapisan masyarakat baik dari yang muda sampai yang tua sudah lebih banyak menggunakan sosial media untuk mencari berita dari pada mendengarkan radio atau televisi. Demi untuk mendukung Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) agar lebih maju kedepannya, marilah kita mengadvokasi, KIE serta share pesan-pesan KB, yang bermanfaat bagi masyarakat luas, karena dengan adanya kegiatan ini kita sudah lebih paham bagaimana cara menyampaikan berita/rilis berita yang baik dalam menggunakan medsos,” ajaknya. (Ty)