Panyabungan-BBNewsmadina.com
Badan Layanan Umum Sekolah Tinggi Agama Islam Mandailing Natal (BLU STAIM) yang selama ini berada di bawah naungan Pemkab Mandailing Natal berubah statusnya menjadi Yayasan Pendidikan Mandailing Natal (YPMN) sebagai pengelola Sekolah Tinggi Agama Islam Madina (STAIM). Hal ini dilaksanakan oleh Pemda Mandailing Natal memenuhi ketentuan peraturan bahwa perguruan tinggi tidak boleh lagi dibiayai dari APBD dan sekaligus sebagai proses Pendirian Perguruan Tinggi Negeri di Kabupaten Mandailing Natal.
Perubahan status BLU STAIM ditandai dengan penandatanganan Akta Notaris pendirian YPMN sebagai wadah yang akan mengelola Sekolah Tinggi Agama Islam Mandailing Natal (STAIM), Selasa (2/5) yang disaksikan oleh Bupati Mandailing Natal Drs. Dahlan Hasan Nasution, Sekda Madina Syafei Lubis dan sejumlah SKPD yang ada di Lingkungan Pemkab Mandailing Natal.
Dalam upaya proses pendirian Perguruan Tinggi Negeri di Kabupaten Mandailing Natal, Pemda Madina meminta bantuan Komjen Purn Dr. H. Saud Usman Nasution MH sebagai Ketua Yayasan.
Selanjutnya juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Yayasan Pendidikan Mandailing Natal (YPMN) dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara.
Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan perkulliahan perdana setelah berubah statusnya dari BLU STAIM Madina menjadi Yayasan Pendidikan Mandailing Natal (YPMN) dengan pembicara Bupati Mandailing Natal Drs. Dahlan Hasan Nasution, Komjen Purn Saud Usman Nasution dan Prof Dr. H. Saidurrahman Rektor UIN Sumatera Utara.
Bupati Mandailing Natal mengatakan bahwa dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi Pemda Mandailing Natal akan memproses hibah aset BLU STAIM Madina yang ada selama ini kepada yayasan Pendidikan Mandailing Natal.
“Sekarang ini di Mandailing Natal sudah berdiri Yayasan Pendidikan Mandailing Natal (YPMN), untuk itu Pemda Madina akan memproses penghibahan aset yang ada selama ini, karena ini merupakan suatu proses untuk merubah STAIM menjadi Perguruan Tinggi Negeri di Kabupaten Mandailing Natal ini,” sebutnya.
Dalam waktu dekat ini Kompleks BLU STAIM yang sekarang ini sudah berobah pengelolaannya dari Pemda Madina kepada YPMN akan dibangun mesjid yang pembangunannya didanai oleh ayahanda kita Tokoh Masyarakat Madina H. Ismail Lubis yang bisasa disebut Haji Atas.
“Kita besyukur dengan bagitu Negeri Beradat Taat Beribadat akan terlaksana di Kabupaten Mandialing Natal yang kita cintai ini, sehingga dengan berdirinya Mesjid tersebut nantinya maka saya harapkan kepada para Mahasiswa dan dosen yang ada untuk dapat memakmurkan mesjid tersebut nantinya,” harapnya.
Di tempat yang sama Ketua Yayasan Pendidikan Mandailing Natal (YPMN) Komjen Purn Saud Usman Nasution mengatakan bahwa perencanaan kedepan diharapkan adanya keseriusan baik dari para Dosen maupun Mahasiswa untuk meningkatkan kwalitas dalam rangka menjawab tantangan kedepan.
“Kedepannya bukan makin mudah namun akan semakin ketat persaingan yang ada, mari kita pergunakan kemampuan kita sendiri dan pertolongan Yang Maha Ku
asa pasti bisa,” katanya.
Lebih lanjut Ketua YPMN mengatakan bahwa rencana kedepan dalam rangka pengelolaan STAIM ada jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, dimana dalam program jangka pendek kita akan berupaya bagaimana meningkatkan status dari STAIM menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN),” sebut Saut Usman.
Sementara jangka menengah kita akan berupaya meningkatkannya dari STAIN Manjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mandailing Natal selanjutnya untuk jangka panjangnya nanti kita harapkan dari UAIN menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).
Ketika disinggung dengan target dari Yayasan Pendidikan Mandailing Natal (YPMN) Saud Usman mengatakan target pertama untuk jangka pendek minimal dua tahun, sementara untuk jangka menengah dan jangka dari dua tahun sampai lima tahun.
“Namun ini sesuai dengan kondisi dan kemampuan kita, karena itu semau seling mengikat baik kondisi dari akademikanya, pasilitasnya, dan juga perkembangan situasi yang ada, untuk itu dalam proses pengurusan status menjadi Negeri kita mengharapkan Pemda Madina untuk menghibahkan aset yang ada atas persetujuan DPRD,” terang Saud Usman.
Kita juga sangat mengharapkan partisipasi dati tokoh masyarakat untuk menghibahkan lahan menjadi aset STAIM, dan sekarang ini aset yang ada seluas 50 Ha dan sekarang sedang proses untuk disertifikatkan.
“Sekarang ini dari aset tanah yang ada sudah seluas 50 Ha artinya dari aset tanah kita sudah memungkinkan untuk menjadi Sekolah Tinggi Negeri, ditambah lagi nantinya dari Aset STAIM yang ada sekarang ini atas persetujuan DPRD maka ini merupakan aset awal kita,” ahiri Saud Usman.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Tim Penggerak PKK Madina Ny. Ika Desika Dahalan Hasan Nasution, Rektor UIN Sumatera Utara Prof. Dr. H. Saidurrahman M.Ag, dan sejumlah SKPD yang ada di Lingkungan Pemkab Madina.(davy)