Panyabungan (BBNews) Setelah prajurit Yonif 123 Rajawali memusnahkan 20 Ha ladang ganja, personil Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) bersama Polres Madina menyusuri Tor Sihite. Hasilnya, ladang ganja seluas 4 hektare kembali ditemukan. Menurut Kepala BNNK Madina AKBP Eddi Mashuri Nasution, penemuan ladang ganja ini merupakan hasil penyelidikan yang dilakukan Polres Madina beberapa waktu lalu, Selain itu BNNK juga telah membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat yang bertempat tinggal di sejumlah desa di kaki bukit Tor Sihite. Ribuan batang pohon ganja setinggi satu meter berhasil ditemukan tim terpadu dikoordinir Kepala BNNK Madina AKBP Eddi Mashuri Nasution, Kamis (7/5) sore. Sebagian besar petugas memusnahkannya di lokasi penemuan, dan sebagian dibawa sebagai barang bukti yang kemudian diserahkan ke Satuan Reserse Narkoba Polres Madina. “Ini merupakan tindak lanjut penyelidikan yang dilakukan selama ini, atas kerja sama yang baik dengan Polres Madina, juga bantuan dari masyarakat setempat, operasi kali ini membuahkan hasil,” sebut Eddy Mashuri kepada awak media, Jumat (8/5) pekan lalu. Beliau menceritakan, tim gabungan berangkat dari Panyabungan pada Kamis pagi sekira pukul 05.30 WIB menuju Tor Sihite melalui jalur Kecamatan Tambangan yang tembus ke Desa Pardomuan di Panyabungan Timur, setibanya di Desa Pardomuan, tim langsung mendaki bukit Tor Sihite. “Tim tiba ke lokasi di siang harinya. Di situ ditemukan ladang seluas empat hektar, dari sulitnya medan menuju lokasi, tim harus berjuang keras untuk menemukan ladang itu,” tambahnya. |
Personil BNNK Pingsan Ada cerita menarik dari tim yang ikut ke lokasi penemuan ganja, seperti yang diceritakan salah seorang anggota BNNK Madina bernama Fahmi, beliau mengatakan, perjalanan menuju lokasi cukup menyulitkan mereka, beberapa personil jatuh pingsan dan terpaksa di gotong saat mau pulang, bahkan salah seorang anggota BNNK ber-nama Budiman, tidak sadarkan diri hingga pulang dan terpaksa diantarkan ke rumahnya di Desa Hutabangun, Kecamatan Siabu. “Wah, luar biasa jalan dan pendakiannya dengan medan yang berat ada beberapa orang yang pingsan karena gak sang-gup mendaki, Budiman terpaksa digotong dari gunung ke Desa titik kumpul dia tidak sadarkan diri, ” ucap Fahmi. Tambah Fahmi dengan medan yang berat personil mengalami jatuh dan berguling beberapa meter dan mengalami luka lecet seperti di tangan dan kaki dalam pendakian. “Hanya satu motivasi bagi kami, bagaimana agar masyarakat kita bisa selamat dari bahaya penyalahgunaan narkoba. Dan kami yakin, jika dengan kemauan bersama, ladang ganja itu akan bisa dimusnahkan,” tuturnya “Terkadang rasa ingin menyerah di tengah jalan karena tidak sanggup mendaki tapi semua rasa capek dan rasa sakit dalam pendakian, spontan hi-lang setelah ladang ganja ditemukan. Ada kepuasan tersendiri melihat ladang ganja, kemudian langsung dimusnahkan di lokasi dengan cara dibakar,” ungkapnya. Demikian, Fahmi bersama tim lainnya dari BNNK dan Polres Madina tidak akan menyerah dan akan siap melaksanakan tugas pemusnahan ladang ganja dan menekan peredaran narkoba di Madina. (kan/alsa) |