H. Pandapotan Nasution didampingi oleh Bupati Madina Drs Dahlan Hasan Nasution saat melaunching bindu ornamen Mandailing Senin (18/11). (Foto : Davy)
bbnewsmadina.com, Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar kegiatan Pekan Budaya Daerah Mandailing Natal, Senin (18/11).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Madina Drs. H. Dahlan Hasan Nasution yang digelar selama sehari dan dihadiri oleh Anggota DPRD Madina, Sobir Lubis, SH, Asisten, staf ahli, OPD, Forum Pelestarian dan Pengembangan Adat Budaya Madina, Kepala Sekolah dan menghadirkan DR. Bakhsan Parinduri serta Pandapotan Nasution sebagai narasumber.
Bupati Mandailing Natal dalam pidatonya mengatakan, dalam hal berbicara sejarah dan standar Gordang Sambilan kita harus menyatukan persepsi dan harus kita pahami sebagai mana hasil rapat kerapatan adat pada tanggal 14 September 2019 lalu.
“Untuk bindu ornamen Mandailing Natal yang akan segera kita Launcing ini akan menjadi bindu ornamen pemersatu dan warna adat budaya Mandailing Natal yang merupakan salah satu wujud menggambarkan Mandailing Natal adalah sebagai bangsa yang berbudaya tinggi,” ujarnya.
Bupati juga, menghimbau dan memerintahkan kepada kita semua dalam rangka memajukan kebudayaan daerah Mandailing Natal untuk segera :
1. Mengganti/merubah ornamen khususnya gedung perkantoran baik Pemerintah maupun Swasta yang belum sesuai dengan bindu ornamen yang akan kita lounching, dan juga membuat bindu ornamen pada gapura-gapura dan lain sebagainya.
2. Bindu ornamen pada Bagas Bagas Godang peninggalan nenek moyang kita tetap kita lestarikan sebagai kekayaan khasanah budaya Mandailing Natal.
3. Penyertaan aksara Mandailing (surat tulak-tulak) pada papan papan merek perkantoran mulai dari Desa sampai dengan Ibu Kota Kabupaten, dan juga kepada pihak swasta untuk turut serta dalam Penyertaan aksara Mandailing ini pada setiap papan merek perusahaan.
Semoga dengan kegiatan ini lanjut beliau, bisa kita pahami dan kita terapkan budaya Mandailing yang kita cintai ini sebagai Bangsa yang berbudaya tinggi, pungkas Dahlan. (DN)
