(Bagian ke – 2)
Panyabungan (BBNews)
Bagian ke-2 ini adalah sambungan dari 10(sepuluh) item yang telah disajikan pada edisi sebelumnya (dari 21 item) sesuai
dengan yang kami janjika n, untuk mengurai berbagai terobosan mega-proyek yang menjadi pertaruhan program bagi Bupati Madina – Drs H Dahlan Hasan Nasution – untuk percepatan memakmurkan dan mensejahterakan masyarakatnya di bumi Gordang Sambilan dan sebagai kabupaten yang maju. Kesemuanya itu adalah ide dan lompatan pemikiran seorang Dahlan Hasan yang jauh kedepan dalam tenggat waktu yang baru 7(tujuh) bulan ini sebagai Bupati defenitif (dilantik sejak 9 Oktober 2014). Silahkan para pembaca BBNews menganalisa program dibawah ini (red) :
Profil ke-21 terobosan mega proyek pembangunan ini, adalah berbasis kerakyatan, ekonomi, sosial-budaya, agama, pendidikan, pertanian, transportasi, perhubungan dllnya, sebagai cermin keberpihakan orientasi pembangunan atas daerah ini, seperti (11). Membangun dan meningkatkan jaringan infrastruktur jalan menembus 115 desa tertinggal dan terpencil yang ada disebaran kabupaten Mandailing Natal akibat terbelenggu status kawasan hutan lindung dan Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) selama ini. Belenggu status itulah yang membenturkan peraturan dinegara kita ini sehingga terkendala pembangunannya. Atas kegigihan perjuangan yang dilakukan Dahlan Hasan sebagai Bupati, sekarang sudah berhasil membebaskan dan melepaskan ke-115 desa tersebut sesuai Keputusan Menteri Kehutanan No.SK.579/ 2014 dan Surat Bupati Madina No. 522/065/ HUT BUN/2015 tgl 16 Januari 2015. “Ini menjadi skala prioritas, tahun ini juga kita harus memutus semua keterisoliran itu, mereka adalah saudara-saudara kita yang harus dibantu dengan sepenuh hati. Saya dengan Ibu Ketua DPRD Madina satu visi dalam hal ini, jadi tidak ada kendala pendanaannya” jelas Dahlan Hasan kepada team BBNews. (12) Pembukaan Jalan baru dengan lebar 12 meter dari Pagur (Kec. Panyabungan Timur) menembus hutan belantara sampai ke Kab Padang Lawas (Palas). Proyek ini adalah inisiatif kerjasama antara Pemkab Madina dengan Kodam-I/BB yang telah disepakati pada tgl 23 Maret 2015 saat Pang dam-I/BB Mayjen TNI Edy Rahmayadi melakukan kunjungan kerja ke Kab Madina dan langsung bersama Bupati turun meninjau lokasinya diwilayah Pagur. “Ini adalah bentuk pengabdian prajurit TNI kita melalui program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) berskala besar, Bapak Pangdam sudah berkomitmen segera melaksanakannya dan ditargetkan tahun 2015 ini juga tuntas pembukaannya” jelas Bupati. Apabila jalan bukaan TMMD ini selesai, jarak Panyabungan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dengan Sibuhuan ibukota Kab Palas, tinggal hanya sekitar 40 km saja. Dapat dibayangkan dengan kondisi yang ada selama ini, apabila kita dari Panyabungan mau ke Sibuhuan harus keliling dulu melalui Tapsel -Padangsidimpuan – Paluta baru memasuki Palas sepanjang kurang lebih 210 km, begitu juga sebaliknya (dengan jarak tempuh antara 5 – 6 jam). Madina pasti sangat diuntungkan dan semakin berkembang kedepan karena masyarakat Kab Palas akan ramai-ramai belanja ke Panyabungan. Ini juga adalah bagian dari obsesi Pemkab Madina dalam rancangan yang akan menjadikan Panyabungan sebagai KOTA MADYA 5-10 tahun kedepan. (13) Pembukaan dan peningkatan jalan Koridor Timur Kab Madina, yaitu melalui jalur Bukit Barisan dari Kec Siabu-Kec Bukit Malintang – Kec Panyabungan Utara diwilayah Tanjung Mompang – Padang Harapan – Sopo Batu-Siobon – Pagur dan turun kewilayah Tambangan -Kec Kotanopan sampai ke Kec Muara Sipongi. Sementara Koridor Timur bermula dari Sinonoan-Tanggabosi – Muara Batang Angkola – menyeberang ke Aek Garut – Naga Juang – Huta Bargot – Longat – Tano Bato – naik ke Sibanggor – pastap – Pagar Gunung – Pakantan – Silogun – berakhir di Muara Cubak Kab Pasaman/Sumbar. Pada akhirnya nanti kedua jalan koridor ini akan mengapit dan paralel dengan jalan lintas Sumatera yang ada sekarang. (14) Program pembangunan KAWASAN TAMAN WISATA ROHANI di perbukitan Tor Sipapaga seluas kurang lebih 70 Ha, dimana didalamnya nanti akan dibangun simbol-simbol/ornamen religi keislaman, kaligrafi, kesejarahan Islam, Asmaul Husna, situssitus keislaman dllnya. Jadi wisata religi yang dimiliki Kab Madina nantinya bukan lagi hanya sebatas Pesantren saja, tapi ada Kawasan Taman Wisata Rohani dan Kampung Al Qur’an di Lumban Dolok – Kec Siabu. (15) Program pembukaan Perkebunan Pemerintah Kab Madina, yang sebagian hasilnya diperuntukkan bagi pengembangan dan pembangunan pesantren, termasuk membantu kesejahteraan para pendidik dan santri-santrinya. (teambersambung edisi berikutnya).