Potret Kondisi Desa Aek Nabara (Foto : Istimewa)
bbnewsmadina.com, Desa Aek Nabara di Kecamatan Panyabungan Timur, mungkin menjadi salah satu kampung tua di Kabupaten Mandailing Natal yang belum terjamah modernisasi.
Desa yang terletak dan tersembunyi dibalik perbukitan rimbun di lereng Bukit Barisan penghujung Provinsi Sumatera Utara dan berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas Utara dan Provinsi Sumatera Barat ini memang sangat sulit dijangkau dengan kenderaan roda 4 karena akses jalan umum belum sempurna sehingga sulit dilalui, ditambah lagi lereng jalan setapak yang hanya dilalui sepeda motor khusus tersebut dipinggiran jurang dan terkadang bercadas.
Informasi yang dihimpun awak media dari berbagai sumber, salah satunya dari Kepala Desa Jum’at (15/11) mengatakan, bahwa warga Desa Aek Nabara terdiri 18 Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk 89 jiwa. 20 orang diantaranya masih anak anak dengan seusia mereka seharusnya duduk dibangku sekolah, namun karena jarak tempuh sekolah terdekat 26 Km atau 4 – 6 Jam perjalanan terpaksa anak-anak belum dapat mengenyam pendidikan yang layak bagi mereka.
“Dengan jarak tempuh yang jauh seperti itu, sulit rasanya melepaskan anak-anak seusia mereka untuk pergi kesekolah, disamping itu medannya cukup berat, karena itu banyak anak-anak didesa saya diusia belajar namun masih buta hurup,” ujarnya.
Kades juga menyampaikan, mereka warga kampung tersebut telah berupaya menyampaikan kondisi ini melalui Musrembang Kecamatan, masih saja belum berhasil.
“Kita tetap berupaya namun memang belum dapat dikabulkan, untuk sementara Desa ini masih luput dari perhatian pemerintah seperti Kesehatan, Pendidikan dan Infrastruktur Pembangunan lainnya yang menunjang peningkatan kesejahteraan warga desa, namun melalui pemanfaatan Dana Desa, kita sedikit demi sedikit mengejar ketertinggalan akses pembangunan menuju kesetaraan dengan desa lain yang ada di Mandailing Natal ini”, lukas Kades.
Ketika ditanya tentang akses jalan yang direncanakan akan dibuka, Kades menguraikan sejauh ini baru TNI AD yang dapat tembus berkunjung, yaitu pada saat melakukan pembukaan jalan Pagur – Hapung dan Jalan Penghubung Madina – Palas dan hingga tembus Sumatera Barat beberapa waktu yang lalu”, pungkas Kades.
Sementara itu, Toguan Hasibuan yang merupakan tokoh masyarakat Desa Aek Nabara mengatakan bahwa sejak TNI AD membuka akses desa, warga barulah sedikit demi sedikit dapat menjual hasil alamnya berupa hasil pertanian dan perkebunan, itupun ke Sumatera Barat dengan jarak tempuh 14 Km.
“Kita sedikit demi sedikit sudah dapat menjual hasil pertanian kita ke Poken Kamis di Pasaman Timur, itu yang terdekat dan bisa dilalui.”
“Tentunya kita sangat berharap dukungan dan perhatian pemerintah daerah bahwa masih ada Desa didaerahnya yang belum mengenal Aspal Hotmix, Ruang Belajar, Pelayanan Kesehatan karena disini yang ada hanya jalan tanah liat yang licin, kerikil dan batu cadas serta jurang yang dalam,” pungkasnya. (DN)