Inilah Tarombo sejarah marga Nasution versi Rambah – Rokan Hulu – Riau
bbnewsmadina.com, Pemkab Madina bersama Forum Pelestarian Pengembangan Adat Budaya (FPPAB) Mandailing Natal baru-baru ini menghadiri pertemuan seminar yang bertajuk “Menelusuri Sejarah Marga Nasution dan Etnis Mandailing di Kabupaten Rokan Hulu”, yang digelar di Convention Hall Masjid Agung Islamic Center, Pasir Pangaraian, Rabu, (08/01) lalu.
Seminar ini digagas oleh putra Mandailing yaitu Wakil Gubernur Riau Brigjen TNI (Purn) H. Edy Afrizal Natar Nasution, S.IP atas kepeduliannya terhadap sejarah.
Dimana Seminar ini bertujuan untuk menggali sejarah masuknya etnis Mandailing dan marga Nasution di Rokan Hulu agar dapat menjadi referensi bagi generasi muda.
Sekretaris FPPAB Mandailing Natal, Rachman Ali Nasution gelar Sutan Pandu Sakti Nasution kepada bbnewsmadina.com Sabtu (11/01) menjelaskan, dimana dalam seminar tersebut menggali sejarah masuknya etnis Mandailing dan marga Nasution di Rokan Hulu.
“Seminar ini bertujuan untuk menggali sejarah masuknya etnis Mandailing dan marga Nasution di Rokan Hulu ini, dan juga menceritakan Legenda Boru Namora Suri Andung Jati (Sutan Parampuan) dari Negeri Padang Garugur Mandailing adalah seorang putri dari kayangan yang cantik jelita dan heroik. Rombongannya sekitar 1418 M berimigrasi ke Ranah Tambusai – Rambah (Kab. Rokan Hulu – Riau sekarang),” ucapnya.
Lanjut Rachman, “Sebagai rombongan imigran dengan tokoh sentralnya Sutan Parampuan, dengan gagah berani selalu mendampingi Kesultanan Tambusai – Rokan untuk mengamankan dan mengusir para gerombolan pengacau disana. Dan setelah turut berjuang sekitar 32 tahun (1418-1450), baru disyahkan pemberian wilayah adat kepada mereka yang dinamai “Napitu Huta” (Huta Sutan Naopat dan Mangaraja Natolu) sebagai simbol persaudaraan antara suku Melayu Rokan dengan Mandailing dan sekaligus berdirinya “imperium” marga Nasution di tanah Melayu Tambusai – Rokan Hulu hingga sekarang.”
“Dari 145 Desa/Kelurahan yang ada di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul–Pasir Pengaraian) sekarang, sedikitnya 27 Desa telah berkembang menjadi Desa adat keturunan marga Nasution dengan kekentalan kultur ke-Mandailing-annya disana,” ungkapnya.
Dia juga menjelaskan, “Wakil Gubernur Riau – Brigjen TNI (Purn) H Edy Afrizal Natar Nasution SIP, adalah generasi ke-12 dari Namora Gompar Sutan Sinoru Somba atau generasi ke-13 dari Sibaroar Gelar Sutan Sinomba Sinoru Nan Sakti (Mandailing–Padang Garugur), sesuai Tarombo versi Rambah Rohul yang mereka yakini. Bupati Rokan Hulu Letkol Art (Purn) H. Sukiman Gelar Datuk Setia Amanah Panglimo Pukaso, juga telah diberikan marga Nasution.”
“Disana juga terdapat situs bersejarah yang diakui Pemangku Kerapatan Adat, seperti : (1) Rumah Rarangan (jejak kaki) Boru Namora Suri Andung Jati Gelar Sutan Parampuan di Huta Kaiti, (2) Makam Sutan Tua Raja Solut (Nenek moyang marga Nasution di Tambusai) di Huta Batang Samo, (3) Makam Namora Gompar Sutan Sinoru Somba di Hutarimbaru/Kubu Baru, (4) Makam Imom Porang/Panglima Perang Sutan Parampuan di Huta Sungai Garingging, (5) Makam Sutan Kumala Bulan Raja Manaming ke-7 (Thn 1887) di Huta Teluk Riti, dan (6) Tugu Monumen Ikrar/Janji Raja (1824) yang dibangun tahun 2006 di Desa Bangun Purba,” jelas Rachman. (DN)