foto : Pelabuhan Palimbungan kecamatan Batahan Kabupaten Madina. (LBS)
bbnewsmadina.com, Daerah Pantai Barat Batahan-Natal Kabupaten Mandailing Natal (Madina) sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sangat menjanjikan untuk peningkatan ekonomi.
Pelabuhan Palimbungan di kecamatan Batahan Kabupaten Madina yang sudah siap di bangun yang di persiapkan untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sangat menjanjikan untuk peningkatan ekonomi,” kata Irwan Daulay pemerhati pembangunan Madina kepada bbnewsmadina.com, jum’at (22/3).
Irwan Daulay yang juga mantan dosen di Universitas Negeri Medan (Unimed) ini menjelaskan bahwa, KEK dimaksudkan menciptakan lingkungan kondusif bagi investasi, eksport dan perdagangan memacu pertumbuhan ekonomi, mewujudkannya pemerintah memberi kemudahan fiskal, kepabeanan, perpajakan, perijinan serta pengaturan khusus ketenagakerjaan dan ke imigrasian.
Berdasarkan catatan, salah satu KEK yang berhasil adalah KEK Shenzhen di China, dimulai tahun 1979 kawasan pantai miskin tersebut berkembang pesat menjadi kota industri manfaktur dan TI,”jelasnya.
“Indonesia melalui Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia MP3EI, menjadikan KEK ini salah satu pilar Pembangunan ekonomi Indonesia kedepan yang fokus membangun kawasan industri dengan pola Public Privat Parthnership PPP, yaitu kesatuan pemerintah dan swasta membangun kawasan industri dan infrasruktur pendukung sehingga potensi kawasan dapat dipacu pertumbuhannya dalam mengejar Indonesia menjadi negara maju dan berpendapatan tinggi di 2030,”ujarnya.
Lanjutnya, bagi Madina, rencana KEK Batahan ini adalah kebutuhan mendesak melihat semakin pesatnya pertumbuhan perkebunan kelapa sawit, Karet, Kopi dan lainnya. Yang produktifitasnya meningkat setiap tahun membutuhkan industri pengolahan dan dukungan transfortasi memadai. Ini sejalan dengan semakin kompetitifnya persaingan pasar komoditi dan proteksi, salah satu solusinya pengembangan industri hulu hilir siap pakai melalui rencana KEK ini.
Disamping itu kata Irwan yang kini sukses bergelut di dunia bisnis properti, rencana KEK ini dapat diintegrasikan dengan pengelolaan kekayaan laut madina sepanjang 170 Km membentang antara wilayah laut sumatera barat dan Tapsel, sangat kaya akan biota laut dan keindahan pantainya.
“Bisa dibayangkan jika rencana staregis ini terlaksana, dalam kurun waktu 20 sd 30 tahun yang akan datang, Batahan Natal akan menjadi kota metropolitan dengan pendapatan tinggi seperti ShenZhen di China melakoninya,”ujarnya.
“Membutuhkan komitmen tinggi dari seluruh pemangku kepentingan khususnya pemerintah daerah dan dunia usaha. Langkah pertamanya adalah sesegera mungkin mengajukan Proyek ini kepada Menko Perekinomian sebagai Ketua Dewan Nasional KEK oleh dunia usaha maupun pemerintah Daerah, apalagi Pak Darmin Nasution sudah membuka pintu untuk penetapan wilayah Batahan – Natal sebagai KEK dalam kunjungangnya beberapa waktu yang lalu di Kecamatan Natal Madina”.ungkapnya
Dan menyikapi pernyataan presiden jokowi seminggu yang lalu saat peresmian penggunaan terminal penumpang Pelabuhan Laut Sibolga untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan Sibolga untuk pengapalan hasil SDA di wilayah Pantai Barat Sumatera.
“Tentu lebih efisien pembangunannya di rencana KEK Batahan baik dari peryaratan teknis kedalaman laut dan konsentrasi Raw Material untuk skala industri. Karena dari informasi Pelabuhan Palimbungan memiliki kedalaman laut 15 LWS yg bisa di singgahi kapal besar berbobot mati 80.000 Ton. Dan memiliki Raw material yg melimpah baik dari Madina sendiri, Sumatera Barat dan Tabagsel. Dan hal ini sebagian persyaratan utama kawasan pembangunan Industri yang terintegrasi dengan Pelabuhan laut Internasional,” tegasnya. (LBS)