Kepatuhan Sosial Di Era New Normal

IMG 20200806 203731

Kepatuhan Sosial Di Era New Normal

Oleh :

Siti Kholilah simamora

Jurusan : Hukum TatanegaraUniversitas Islam Negeri Sumatera Utara

bbnewsmadina.com, Publik sudah tahu, Pandemi Covid-19 di Indonesia belum berakhir, lebih spesifik di indonesia malah mengalami peningkatan jumlah kasus yang terjadi.Covid-19 telah menginfeksi segala usia masyarakat indonesia, baik usia dewasa, remaja, balita hingga bayi,  bahkan tenaga medis pun tak luput dari serangan virus corona.

Kondisi ini memberikan isyarat kepada kita semua bahwa Covid-19 dapat menginfeksi siapa saja tanpa mempertimbangkan status sosial, profesi dan usia. Sebagai warga negara yang baik, sudah menjadi keharusan untuk selalu mentaati instruksi dan himbauan dari Pemerintah.

Manusia sebagai makhluk individu, juga merupakan makhluk sosial yang hidup berkelompok saling membutuhkan satu sama lain. Sebagai makhluk sosial maka manusia memerlukan interaksi dengan manusia lain. Mereka melakukan aktivitas secara bersama-sama dalam suatu ruang sosial. Interaksi sosial biasanya berlangsung di ruang-ruang publik yang mudah diakses oleh siapapun. Namun selama proses interaksi sosial berlangsung, manusia tetap mempertahankan identitas mereka sebagai makhluk individu.

Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi tatanan peradaban manusia yang sudah terbangun selama ini. Diantaranya dapat terlihat pada sektor kesehatan, pendidikan, industri, parawisata, tenaga kerja dan keagamaan.

Bahkan, virus corona mampu merubah tatanan budaya pola interaksi dan situasi sosial di masyarakat, seperti menjaga jarak, tidak bersalaman, tidak melangsungkan acara yang mengundang keramaian, tekanan sosial dan stigma negatif. Dampak psikologis juga dirasakan oleh setiap individu, keadaan ini sangat terlihat dari emosi dan perilaku yang muncul seperti cemas, gelisah, jenuh, stres dan sebagainya.

New Normal

Upaya preventif dapat dilakukan oleh siapapun untuk memutuskan mata rantai penularan Covid-19. Sekurang-kurangnya kita membiasakan diri untuk memakai masker, mencuci tangan pakai sabun (hand sanitanizer), menjaga jarak (social distancing), menjauhi keramaian dan menghindari berpergian ke luar daerah, terutama daerah-daerah yang sudah dinyatakan sebagai zona merah.

Jika himbauan dan panduan protokol kesehatan belum sepenuhnya dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Penyebaran dan penularan Covid-19 tidak dapat dibendung, bahkan menjalar lebih banyak dan berkontribusi dalam meningkatkan jumlah kasus yang sudah ada. Kesadaran untuk patuh terhadap himbauan dan instruksi pemerintah menjadi keniscayaan dalam memutuskan mata rantai penyebaran virus corona.

Pada kenyataannya, masyarakat kita belum begitu taat menerapkan himbauan dan instruksi pemerintah. Bahkan ada orang-orang yang menganggap remeh dan mengabaikan, keadaan ini dipengaruhi oleh mental, karakter, tingkat pendidikan, pekerjaan dan lingkungan tempat tinggal.

Banyak tempat usaha atau ruang publik yang menerapkan protokol kesehatan setengah hati dan para pengunjungpun sering mengabaikannya. Terkecuali disaat ada petugas atau razia berlangsung.

Mewujudkan tatanan kehidupan baru diberbagai lapisan masyarakat dengan strata sosial yang berbeda, bukanlah perkara mudah. Diperlukan inisiatif, gebrakan, rekayasa sosial dan kepatuhan menyonsong tatanan kehidupan baru.

Kepatuhan sosial menjadi kunci utama dalam menata kehidupan baru, taat pada protokol kesehatan diberbagai aktivitas ekonomi masyarakat dan mampu beradaptasi selama pandemi covid-19 belum berakhir.

Otoritas pemangku kebijakan juga dituntut konsisten memberlakuan protokol kesehatan di berbagai sektor dengan cara-cara persuasif dan humanis, sehingga kesadaran patuh terhadap himbauan dan peraturan lebih meningkat.

Kepatuhan Sosial

Kehidupan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, pada dasarnya tidak dapat memisahkan diri dari pengaruh sosial (sosial influence). Pengaruh sosial merupakan usaha yang dilakukan seseorang atau lebih untuk mengubah sikap, belief, persepsi, atau tingkah laku dari orang lain.

Mencermati meningkatnya kasus Covid -19 di Indonesia akhir-akhir ini, sudah selayaknya Pemerintah Indonesia melakukan rekayasa sosial untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat serta menghindari terjadinya pelonjakan kasus, demi menyelamatkan masyarakat Indonesia.

Pada waktu bersamaan, masyarakat juga dituntut untuk meningkatkan perilaku patuh dan sadar terhadap himbauan dan kebijakan pemerintah. Semoga kepatuhan sosial di negara ini semakin meningkat dan dapat menekan penyebaran covid-19 tanpa harus menerapkan PSBB di Indonesia. (MS)

Tinggalkan Balasan

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)