Kajari Tapsel Adrian SH.MH (3 kiri) saat bersilaturrahmi dengan Ketua PWI Tabagsel Sukri Falah Harahap (2 kiri) bersama pengurus dan anggota PWI Tabagsel. (Foto: Ty)
bbnewsmadina.com, Kejaksaan Negeri (Kejari) Tapanuli Selatan (Tapsel) ajak wartawan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) laporkan dugaan kasus korupsi diwilayahTapsel.
“Kalau ada temuan penyelewengan uang negara, silakan laporkan”, kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tapsel Adrian SH.MH,saat silaturrahmi dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), Sabtu (15/8).
Dalam pertemuan yang digelar di Cafe Yasto, Jalan Kenanga,Kota Padangsidimpuan, Kajari menjelaskan dalam rangka melakukan penegakan hukum di wilayah kerjanya, Kejaksaan tidak bisa sendiri.
‘Penegakan hukum itu akan berjalan dengan baik jika dapat dukungan dari stake holder, termasuk wartawan dan LSM, sebab kemampuan kejaksaan untuk mendeteksi penyelewengan uang negara terbatas”, tuturnya.
Dalam melaporkan dugaan kasus korupsi tersebut, wartawan dan LSM maupun masyarakat tidak asal melapor saja. “Tentunya dugaan itu idealnya dikuatkan dengan bukti bukti”, harapnya
Menurutnya, Kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum terus berupaya untuk mendorong pengelola uang negara agar taat hukum sebab kesadaran hukum merupakan salah satu upaya menekan pelanggaran hukum.
Ditanya tentang kasus korupsi yang ditangani Kejari Tapsel saat ini, Adrian menjelaskan ada dua kasus korupsi yang ditangani dan dan sudah mengembalikan kerugian negara.
“Pertama Desa Sipange Godang, Kecamatan Sayurmatinggi, pengembalian sebesar Rp122.625.180 dan Dinas Kesehatan Tapsel sebesar Rp20.454.000″, ungkap Kajari.
Ketua PWI Tabagsel Sukri Falah Harahap mengapresiasi Kajari Tapsel yang telah membangun kemitraan dengan PWI dalam rangka membangun kesadaran hukum demi tegaknya supremasi hukum.” PWI siap untuk berkoordinasi dengan Kejari Tapsel”, katanya.
Pada dasarnya, ujar Falah, salah satu tugas wartawan itu adalah sosial kontrol terhadap pemerintah, termasuk di antaranya mengawasi penggunaan anggaran negara.
“Ini bukan tantangan, tetapi alarm bagi kita agar tetap berada di koridor tupoksi wartawan. Terimakasih pak Kajari Tapsel, karena telah mengingatkan kami,” jelas Ketua PWI. (Ty)