Ketua bersama Sekretaris DPD KNPI Padang Lawas Utara. (Foto : Arif)
bbnewsmadina.com, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) mengapresiasi langkah presiden Joko Widodo yang memilih para staf khususnya dari kalangan milenial.
Seperti yang diumumkan presiden, berikut tujuh nama staf khusus presiden yang berasal dari kalangan anak-anak muda dari berbagai latar belakang profesi, yaitu adalah;
Putri Indah Sari Tanjung (CEO dan Founder Creativepreneur).
Adamas Belva Syah Devara (Pendiri Ruang Guru).
Ayu Kartika Dewi (Perumus Gerakan Sabang Merauke).
Angkie Yudistia (Pendiri Thisable Enterprise, difabel tuna rungu).
Gracia Billy Mambrasar (Pemuda asal Papua, penerima beasiswa Kuliah Oxford).
Aminuddin Ma’aruf (Mantan ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia).
Andri Taufan Garuda (CEO Amartha).
Ketua DPD KNPI Paluta, Machmud Pratama Harahap melalui Sekretaris KNPI Paluta Anwarsyah Siregar ST mengatakan keputusan Presiden ini perlu diapresiasi dan bisa dijadikan motivasi bagi kalangan pemuda milenial. Apalagi salah satu dari ketujuh orang tersebut berasal dari kalangan aktivis mahasiswa yakni Aminuddin Ma’ruf yang diketahui sebagai mantan Ketum PMII.
“Ini sinyal bagus bagi kawan kawan pemuda dan juga aktivis mahasiswa, harus dijadikan sebagai inspirasi bahkan bisa memotivasi diri kita untuk terus berproses sampai pada puncaknya. Karena yakinlah hasilnya akan mengikuti,” kata Anwar di Gunung Tua, Jum’at, (22/11)
Anwar juga mengajak pemuda milenial untuk turut serta dalam mengisi pembangunan di Kabupaten Padang Lawas Utara. Katanya, tidak usah malu atau segan dengan usia yang masih muda untuk tampil, karena di usia yang masih produktif harus dimanfaatkan untuk kegiatan kegiatan yang positif. Meskipun demikian, tambah Anwar, kaum milenial tetap harus menghormati yang lebih tua.
“Apalagi saat ini Indonesia menuju era Industri 4.0 tentu semua sudah serba digital, maka yang muda akan lebih menguasai hal tersebut. Manfaatkan masa muda itu sebagai langkah awal untuk menuju pembaharuan,” pungkasnya. (Arif Siregar)