Bupati bersama Ketua TP-PKK Tapsel saat menyambut kedatangan Wamendag RI, Dr. Jerry Sambuaga bersama istri di aula sarasi lantai III Kantor Bupati Tapsel, Jum’at (15/10/21). (Foto:Ty)
bbnewsmadina.com, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Republik Indonesia (RI) Dr. Jerry Sambuaga mengatakan, semua yang di butuhkan para UMKM, akan siap kami bantu, karena pemerintah sekarang sedang memiliki program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Kita harus gencar dalam hal mempromosikan produk Indonesia, dan jangan lelah untuk menggunakan produk Indonesia.
Oleh karenanya kita jangan hanya bangga dengan produk Indonesia akan tetapi kita harus bangga menggunakan produk tersebut, kata Wamendag pada acara ramah tamah dengan para pelaku/penggiat UKM dan IKM Tapanuli Selatan di Aula Sarasi, Lantai III, Kantor Bupati Tapsel, Jum’at (15/10).
Wamendag Jerry Sambuaga menjelaskan, bahwa surplus perdagangan barang dalam kurun waktu Januari – Agustus 2021 diangka 19,18 miliar dolar AS, sementara akumulasi 2020 (Januari – Desember 2020) 21,74 miliar dolar AS, menurut BPS.
“Karenanya saya optimis dan percaya sisa empat bulan ke depan (September hingga Desember 2021) surplus kita melebihi tahun lalu atau tembus lebih kurang 27 miliar dolar AS,” harapnya.
Alasannya, kata Jerry, pertama kinerja ekspor kita meningkat, kedua top skrip produk ekspor luar negeri kita mengalami kenaikan dan ketiga, pesatnya kemajuan digital ekonomi. “Surplus itu karena ekspor lebih tinggi dari impor,” jelasnya.
Oleh karenanya, Kemendag mendorong agar para UMKM terus optimis untuk peningkatan kualitas produk termasuk pelaku UKM dan IKM di Tapsel sebagai upaya untuk mendukung daya saing kuat agar bisa menembus ekspor.
“Untuk tetap optimal perlu membalance antara perdagangan dan kesehatan, karena perdagangan tidak bisa optimal ketika kesehatan terdampak, apalagi dalam situasi pandemi,” katanya.
Sebelumnya, Bupati Tapanuli Selatan H. Dolly Pasaribu, S.Pt, MM mengatakan, bahwa dalam kunjungan Wakil Menteri Perdagangan RI ke Tapsel dapat memberikan manfaat untuk masyarakat Tapsel, terkhusus dalam bidang investasi dan UMKM. Di Tapsel sendiri sangat memiliki potensi di bidang wisata dan kuliner.
“Tapsel sendiri memiliki luas kira-kira 4300-an Hektar. Potensi wilayah Tapsel sangat strategis karena pintu masuk utama transportasi dari arah selatan, yakni dari Provinsi Sumatera Barat, Riau sampai menuju Danau Toba, sehingga Tapsel menjadi peluang besar untuk wisata. Di mana, secara alami bahwa Tapsel adalah destinasi (tujuan) karena keindahan alamnya, kulinernya baik dari lokal maupun nasional, serta wisata religinya. Sebab alam Tapsel pada dasarnya bisa membentuk pertumbuhan UMKM sebagai suguhan terhadap wisatawan yang berkunjung.
Kami juga terus berupaya untuk menjadikan daerah Tapsel sebagai penyanggah transit wisatawan lokal maupun mancanegara. Sehingga sekali lagi, ini adalah peluang bagi pengusaha UMKM untuk memanjakan para pengunjung melalui produk-produk unggulan kita,” katanya.
Disamping itu, Bupati juga menjelaskan, bahwa Tapsel menjadi salah satu tujuan investasi terbesar di Sumatera Utara beberapa tahun ini, ungkap Dolly saat menyampaikan ekspos geliat UMKM Tapsel yang sejahtera. Baik dalam komoditas salak dan turunannya, tenun Tapsel, budidaya kopi Arabika Sipirok, dan lain sebagainya.
Sementara, Anggota Komisi VII DPR RI Dapil Sumut II Ir. Lamhot Sinaga menjelaskan, sesuai dengan reses dia menjalani 19 kabupaten termasuk Tapanuli Selatan. Katanya, UMKM di Tapsel sistemnya sudah bagus, karena salah satu sektor yang mendukung pada masa pandemi Covid-19, yakni sektor pertanian dan industri kecil menengah (IKM).
“Banyak yang menyamakan antara UMKM dengan IKM sebenarnya berbeda IKM sendiri adalah memproduksi setelah di produksi jadilah dia UMKM. Saya berharap kedepan kita sama-sama untuk mendorong sentra IKM kopi, karena ekstingsi kopi sudah besar. Dan begitu juga sektor pertanian, kami juga terus mendorong agar pemerintah stop impor jagung dan pemerintah saat ini sudah stop impor jagung. Sehingga para petani harus kita dorong untuk bisa memenuhi stok jagung nasional,” jelasnya.
Sedangkan Tokoh Masyarakat Sumatera Utara H. Syahrul M Pasaribu, SH mengatakan, bahwa semua program pemerintah yang sudah di tuangkan di berbagai regulasi, dapat dilakoni dengan baik sesuai dengan tupoksi masing-masing. Begitu juga dengan penggiat UKM Tapsel sekali mengambil pilihan agar di tekuni dengan baik.
Sebuah usaha apabila di tekuni dengan baik akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Apalagi Tapsel menjadi salah satu penyangga pangan di Sumatera Utara. Sedangkan hubungannya dengan kopi, Sumut di kenal dengan kopinya, seperti Kopi Mandailing, Sipirok dan Kopi Lintong.
Waktu itu kita telah buat beberapa kegiatan yang bisa menumbuh kembangkan para petani serta pelaku usaha kopi. Seperti membuat festival kopi, sehingga waktu itu Tapsel menjadi salah satu pemecah rekor muri untuk penyeduh kopi dan minum bersama sebanyak 3.664 orang. Begitu juga dengan Kopi Arabika Sipirok yang terkenal ciri khas dan aroma rasanya, sehingga di tahun 2014 telah mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis (IG) dari Kemenkumham RI,” jelasnya.
Tampak hadir pada acara tersebut, Rombongan Kementerian Perdagangan RI, Wakil Bupati Tapsel, Sekda Tapsel, Istri Wakil Menteri Perdagangan RI, Ketua TP PKK Tapsel, Forkopimda Tapsel, Pimpinan OPD, Kepala Bagian, Camat se-Tapsel dan Pelaku/Penggiat UKM dan IKM.
Usai ramah tamah dengan para pelaku/penggiat UKM dan IKM Tapsel di Aula Sarasi, Wamendag melanjutkan perjalanan menuju Desa Silangge, disitu Wamendag beramah tamah dengan masyarakat Silangge dan sekaligus meninjau pengelolaan Kopi Narara di Desa Silangge. Kemudian Wamendag menuju GKPA Sipirok disitu beliau beramah tamah dengan para Jemaat GKPA Sipirok dan setelah itu melakukan kunjungan ke Stand Pameran Gebyar UMKM di Alun-alun Pasar Sipirok. (Ty)