Nurul Zaskya Kawatu siswi SMA Negeri Kota Padangsidimpuan kini telah ditandatangani pihak rumah sakit Metametika. (Foto:Ty)
bbnewsmadina.com, Siswi SMA Negeri Kota Padangsidimpuan bernama Nurul Zaskya Kawatu (15) terkabar sempat mengalami kelumpuhan (wajah merot) diduga setelah disuntik vaksin COVID-19 kini telah ditangani oleh pihak Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan.
Sopian Subri, Kadis Kesehatan Kota Padangsidimpuan menjelaskan bahwa tadi sudah di periksa dokter spesialis syaraf di RS Metamedika dan sudah dilakukan fisiotherapi untuk merangsang kembali syaraf di bagian pipinya.
“Tadi sudah di lakukan fisiotherapi di RS Metamedika oleh dr. Ratih Rustamti, Sp. N”, ucap Sopian Subri saat hubungi melalui pesan singkat.
Terkait dengan perkembangan Nurul, Sopian Subri juga menjelaskan bahwa setelah dilakukan penanganan sudah ada perubahan dari yang sebelumnya ada rasa sakit di wajahnya sekarang sudah tidak ada lagi dan pipi yang miring juga sudah ada perubahan.
Saat ditanyai awak media terkait gejala yang dialami oleh Nurul, Kadis Kesehatan Kota Padangsidimpuan mengatakan bahwa itu adalah gejala Bell’s palsy. Bell’s palsy adalah kelumpuhan pada otot wajah yang menyebabkan salah satu sisi wajah tampak melorot. Kondisi ini dapat muncul secara tiba-tiba, namun biasanya tidak bersifat permanen.
Biasanya Penderita Bell’s palsy akan mengalami peradangan pada saraf wajah, sehingga otot wajah menjadi lemah dan bentuk wajah menjadi berbeda. Kondisi ini diduga terkait dengan infeksi virus atau beberapa penyakit, seperti infeksi telinga bagian tengah dan penyakit diabetes, Ungkap Sopian Subri.
“Bell’s palsy dapat dialami oleh siapapun, namun lebih sering terjadi pada orang-orang berusia 15 hingga 60 tahun”, ujarnya.
Dan saat ditanyai mengenai dokter yang merawat Kadis Kesehatan mengatakan bahwa dr. Ratih Rustamti, Sp.N yang merawat, dimana dokter ini merupakan Dokter spesialis neurologi. Dokter khusus dalam mendiagnosis dan mengobati penyakit yang berkaitan dengan sistem saraf, termasuk otak, otot, saraf tepi, dan saraf tulang belakang di RS Metamedika.
“Kita akan terus pantau perkembangannya, tadi juga dokter menyarankan agar Nurul melakukan fisioterapy 2 x seminggu. Kita berharap doa dan dukungan semua pihak agar Nurul cepat sembuh,” tutupnya. (Ty)