bbnewsmadina.com, Para Pimpinan Parlemen terima aksi damai ribuan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Tambang (AMPT) terkait masalah nasib tambang rakyat yang ada di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), rabu (13/09) di Gedung DPRD Madina.
Ketua Pergerakan AMPT, Hafizuddin, mengatakan, aksi damai ini hanya untuk menyampaikan aspirasi warga terkait tambang rakyat yang selama ini telah menjadi hajat hidup khalayak ramai.
“Kami disini hanya menyampaikan aspirasi kepada DPRD Madina meminta agar kegiatan tambang bisa terus berlanjut seperti biasa dan aman karena menyangkut kelangsungan hidup keluarga atau masyarakat. Kemudian kami juga meminta agar aktifitas tambang rakyat ini dibuat perdanya dan dilegalitaskan pemerintah” ujarnya.
Sementara Ketua Komisi IV DPRD Madina, Hatta Usman Rangkuti, SH dihadapan perwakilan warga mengatakan, Kita akan mendesak pemerintah agar segera memproses surat terkait permohonan legalitas tambang rakyat untuk segera diselesaikan.
“Harapan saya supaya mengkoordinir, memantau, dan mencari solusi terkait tambang masyarakat. Kami juga akan melaksanakan Rapat lintas komisi, Mudah-mudahan dalam seminggu ini sudah dapat keputusan bagaimana hasil tentang tambang rakyat ini, setelah itu kami akan mengundang pemerintah dan penegak hukum untuk menyelesaikan permasalahan tambang rakyat ini.”
“Kita di Parlemen sangat sepakat dengan adanya tambang rakyat ini.”tandas Hatta.
Sedangkan anggota Parlemen dari Partai Gerindra, Erwin Efendi Lubis menjelaskan, Saya melihat hanya satu titik permasalahan dalam aksi damai yang dilakukan yakni keinginan masyarakat meminta agar kegiatan pertambangan rakyat supaya dilegalkan dan aman saat melaksanakan kegiatan tambang.
“Kami dari lembaga DPRD akan melaksanakan fungsinya dan melakukan kordinasi dengan pemerintah dan kepolisian untuk mencari formula atau solusi terkait tambang rakyat ini. Dan perlu kita ketahui bersama, dalam penanganan ini tidak akan ada yang dibeda-bedakan karena semua posisinya sama.”
“Saya juga meminta kepada pemilik tambang juga harus mengerti kewajibannya dan tidak egois dengan meninggalkan lobang tambang yang tidak beroperasi lagi tanpa menutup lobang tambang tersebut.”pungkas Erwin.
Usai mendengarkan penjelasan dari DPRD Madina, ribuan massa AMPT membubarkan diri dan kembali ke desa masing-masing dengan tertib dan dikawal aparat kepolisian.(dv)