foto : Kebakaran lahan warga yang baru-baru ini terjadi di desa sipapaga Kecamatan Panyabungan Kabupaten Madina. (JBL)
bbnewsmadina.com, Mengingat geografis Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang terdiri dari kawasan hutan dan areal perkebunan, membuat beberapa wilayah yang ada di kabupaten Madina rawan terhadap terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Data yang dihimpun bbnewsmadina.com, dati tahun 2018 luas areal perkebunan besar dan luas areal perkebunan rakyat serta luas kawasan hutan di Kabupaten Madina mencapai 548.710,04 hektar.
Dan secara rinci untuk luas areal perkebunan besar sebanyak 69.572 hektar dan untuk luas perkebunan rakyat sebanyak 95.748,04 hektar serta luas kawasan hutan sebanyak 383.390 hektar.
Akibat luasnya kawasan hutan dan areal perkebunan ini, disinyalir sangat berpotensi terjadinya kebakaran hutan. Baik dikawasan hutan maupun di areal perkebunan perusahaan dan perkebunan rakyat.
Peristiwa kebakaran hutan ini hampir terjadi setiap tahunnya. Seperti halnya beberapa hari yang lalu, terjadi kebakaran hutan di perkebunan rakyat yang ada di Desa Sipapaga dan di Desa Sidojadi Kecamatan Bukit Malintang.
Untuk kebakaran di Desa Sipapaga setidaknya ada lima hektar lahan yang terbakar, sedangkan di Desa Sidojadi setidaknya satu hektar lahan perkebunan yang terbakar.
Kebakaran ini diduga akibat buangan puntung rokok warga saat hendak pulang dari kebun pada rumput yang kering dilokasi yang rencana akan di bangunan bandar udara Bukit Malintang.
Mengingat Kabupaten Mandailing Natal, sangat rawan dengan terjadinya kebakaran hutan, Pemerintah Daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengharapkan bantuan peralatan pemadam kebakaran hutan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kepala BPBD Mandailing Natal melalui Sekretaris, Harisah saat dihubungi bbnewsmadina.com via seluler, jum’at (16/8) menjelaskan bahwa dengan minimnya peralatan pemadaman yang dimiliki saat ini, BPBD Madina sangat mengharapkan bantuan peralatan dari BNPB Pusat untuk mendukung proses tanggap pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang ada di kabupaten Madina.
Dan adapun peralatan yang kita butuhkan tersebut yakni terdiri dari mesin pompa jinjing 20 unit, selang ukuran 2,5 dan 1,5 inc 20 unit, Nozzel, G Conector 20 unit, kenderaan slip on unit 5 unit.
Kemudian sambungnya, mesin pompa air berkekuatan tinggi, pompa apung, pompa portable, peralatan logistik, medis dan SAR, HT, peralatan mekanis, Buldozer dan traktor serta bak penampung air, pungkasnya. (LBS)