Iskandar Hasibuan Penasehat KWRI yang juga Pimpinan Umum/Pimpinan Redaksi Malintang Pos Group (Foto : DN)
bbnewsmadina.com, Kejadian pembunuhan terhadap dua(2) orang Wartawan di Kabupaten Labuhan Batu baru-baru ini terus menjadi perhatian semua Wartawan dimanapun berhimpun, baik di PWI, KWRI, PWRI atau Organisasi lokal seperti PJM dan lainnya di Kabupaten/Kota untuk serentak mendesak pihak Kepolisian, agar segera mengungkap pembunuhan terhadap dua(2) Wartawan di Labuhan Batu.
Hal itu disampaikan oleh Penasehat KWRI yang juga Pimpinan Umum/Pimpinan Redaksi Malintang Pos Group Iskandar Hasibuan, Kamis malam (31-10) kepada bbnewsmadina.com.
Lanjut Iskandar Hasibuan, selama ini khususnya Pasca Reformasi telah banyak muncul Organisasi Pers dan cendrung antara satu Organisasi saling menjatuhkan dan menjelekkan, sehingga tidak jarang antara Organisasi yang satu saling ejek dan terkadang fitnah, tentu persatuan semakin rapuh antara sesama Wartawan.
Karena itu, “atas terbunuhnya dua Wartawan Labuhan Batu Maraden Sianipar Warga Jalan Gajah Mada Ranto Prapat dan Martua P Siregar alias sanjai warga Sei Brombang Kecamatan Panai Hilir sebaiknya seluruh Organisasi Pers sama-sama mendesak Kapolda Sumut dan Kapolres Labuhan Batu bergerak cepat mengungkap kasus tersebut,” pintanya.
“Sebab jika pembunuh Wartawan tersebut sampai tidak terbongkar, maka Wartawan lainnya juga akan mati terbunuh, kita harus ingat Wartawan Bernas di Jokjakarta beberapa tahun yang lalu yang sampai sekarang tidak diketahui secara jelas siapa pembunuhnya, karena itulah Wartawan dimanapun berhimpun agar Bersatu mendesak Polisi dan juga wartawan harus ikut mencari dan memberikan informasi kepada Polisi agar cepat tertangkap pelakunya.”
“Wartawan di Mandailing Natal, harus bercermin terhadap kejadian di Ranto Prapat, sekarang Wartawan Ranto Prapat dibunuh, kita jangan diam, harus bersuara, mendesak Polisi untuk mengungkapnya, bisa-bisa nanti di Mandailing Natal, juga akan terjadi, tapi mudah-mudahan itu tidak terjadi di Madina,” Tabdas Iskandar Hasibuan dengan nada tinggi. (DN)