
bbnewsmadina.com, – Mandailing Natal, Mengenai pengelolaan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) di RSUD Panyabungan, Mandailing Natal. Hal ini harus dijadikan sebagai pertanyaan mengenai bagaimana pengelolaan limbah B3 dari RSUD Panyabungan, Mandailing Natal.
Hal ini di sampaikan oleh Khairul Bustan, Indonesia Youth Epicentrum (IYE) Madina kepada media, Senin (17/02/25).
Dia juga menjelaskan bahwa limbah B3 ini memiliki sifat mudah meledek (explosive).
“limbah B3 yang pada suhu dan tekanan standar dapat meledak karena dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi lewat reaksi fisika atau kimia sederhana.”
“Limbah ini sangat berbahaya baik saat penanganannya, pengangkutan, hingga pembuangannya karena bisa menyebabkan ledakan besar tanpa diduga-duga. Adapun contoh limbah B3 dengan sifat mudah meledak misalnya limbah bahan eksplosif dan limbah laboratorium seperti asam prikat. Mengingat adanya sesuatu sifat yang berbahaya atas limbah ini, maka kami mempertanyakan bagaimana pengelolaan atas limbah B3 tersebut,” ungkapnya.
Khairul Bustan pun mengungkapkan Limbah B3 dari sumber tidak spesifik. Limbah ini tidak berasal dari proses utama, melainkan dari kegiatan pemeliharaan alat, inhibitor korosi, pelarutan kerak, pencucian, pengemasan dan lain-lain.
“Maka dari itu adalah hal wajar apabila lokasi atas pengelolaan limbah B3 dipertanyakan, dan siapa rekanan RSUD Panyabungan untuk mengelola limbah B3 ini, ” tanyanya.
“Dari keberbahayaan dan resiko atau dampak atas tidak baiknya pengelolaan dari limbah ini yang dapat dikatakan berpotensi tinggi terhadap pencemaran lingkungan, maka dari itu adalah hal yang benar dan bijak apabila persoalan ini dipertanyakan dan dijawab dengan bijak oleh pihak RSUD Panyabungan Mandailing Natal tentang bagaimana pengelolaan dari limbah B3 ini, apakah dibuang begitu saja atau tidak,” tandas Khairul Bustan. (DN)