Plt Direktur : “Teror Pria Bermarga P, IGD RSUD Sidimpuan Kosong Tenaga Kesehatan Karena Takut”

IMG 20200824 105051

IGD RSUD Padangsidimpuan tampak kosong, dikarenakan tenaga kesehatan takut masuk kerja akibat teror seorang warga inisial P yang membuat onar di RSUD Padangsidimpuan. (Foto:Ty)

bbnewsmadina.com, Akibat ulah seorang pria bermarga P (Pulungan) yang tanpa kenal waktu tiba-tiba datang membuat rusuh, kadang bawa parang, dan melakukan perusakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Padangsidimpuan, tenaga kesehatan yang piket malam takut untuk masuk kerja. Apalagi tadi sore ada yang melempari ruang IGD, sehingga perawat yang jaga malam hari tidak berani bekerja seperti sedia kala.

“Benar, malam ini ada warga membawa jenazah korban hanyut ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) tetapi tidak ada tenaga kesehatan di sana. Ini karena mereka takut si Pulungan datang tiba-tiba,” kata Plt. Direktur RSUD Kota Padangsidimpuan Sopian Subri, Senin (24/8) pukul 00:30.

Kepada keluarga yang datang untuk memeriksakan jenazah almarhum, Plt. Direktur RSUD Kota Padangsidimpuan memohon maaf. Kondisi RSUD saat ini sedang tidak kondusif akibat ulah Pria yang sering tiba-tiba sudah berada di dalam rumah sakit.

Hal ini sudah dilaporkan ke Satpol PP dan bahkan pihak berwajib, namun Pria ini tetap bebas berkeliaran di sekitar rumah sakit dan melakukan perusakan. Terakhir kali atau sekitar dua hari yang lalu ia merusak pagar ruang isolasi Covid-19.

Malam sebelumnya, Pria berkepala botak itu tiba-tiba sudah berada di lantai empat gedung RSUD. Dia buka pakaiannya dan berteriak-teriak, sehingga membuat perawat wanita yang piket malam dan menjaga pasien ketakutan hingga lari ke luar.

Keesokan harinya, P tiba-tiba berada di ruang kantor IGD mengacak-acak seluruh berkas yang ada di lemari dan laci meja kerja dokter. Sebelum mengobrak-abrik berkas, dia terlibat pertengkaran dengan penjual sate di depan RSUD dan melemparnya dengan pisau.

Siang harinya, anggota Satpol PP dan Polres Padangsidimpuan datang mengamankan MP. Namun sore menjelang malam, dia sudah berada di sekitar RSUD dan kemudian merusak pagar ruang isolasi Covid-19 dengan parang.

“Beberapa hari sebelum itu, P juga melempari gedung kantor RSUD hingga kaca jendela pecah berserakan. Bahkan membacok pintu ruangan direktur dengan menggunakan parang,” ujar Sopian.

Mengenai kosongnya tenaga kesehatan, khususnya pada malam hari, Sopian berjanji akan melakukan langkah perbaikan. Sehingga pegawai, tenaga kesehatan dan karyawan RSUD dapat bekerja dengan nyaman aman seperti sedia kala.

“Mohon maaf sebesar-besarnya kepada keluarga almarhum. Kami akan segera perbaiki kejanggalan ini dan Insya Allah dalam waktu yang sesegara mungkin kondisi di RSUD akan kembali normal,” pungkasnya.(Ty)

Tinggalkan Balasan

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)