bbnewsmadina.com, Puluhan Mahasiswa dari Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Mandailing Natal (PC PMII Madina) melakukan aksi unjuk rasa di halaman Kantor Dinas Pendidikan Madina, Kabupaten Mandailing Natal, Kamis (19/10).
PC PMII Madina menduga kuat adanya indikasi praktek Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) ditubuh Dinas Pendidikan Madina terkait pencairan gaji sertifikasi Guru dan Pengawas SMA/SMK di Mandailing Natal untuk T.A 2014 silam.
Selain itu, Dinas Pendidikan Madina juga dinilai lepas tanggung jawab dengan mendiamkan dan pura-pura bodoh terkait masalah sertifikasi tersebut pasca diambil alihnya SMA/SMK/SLTA sederajat oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara sejak Januari 2017 lalu.
Atas dasar itu, PC PMII Madina mendesak Aparat Penegak Hukum untuk segera memproses dan mengusut tuntas masalah tersebut agar menjadi efek jera bagi oknum-oknum yang telah dan hendak menyalahgunakan wewenang dan jabatannya untuk kepentingan pribadi.
Hal itu disampaikan Ketua PC PMII Madina, Ali Sahnan Siregar kepada media sesaat setelah aksi unjuk rasa.
“Inikan termasuk masalah sosial dan kesejahteraan, tidak sepantasnya ada oknum yang menggelapkan dana sertifikasi tersebut. Karena kita tahu, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, jangan dijadikan lahan korupsi,” ujar Sahnan diamini Kordinator Aksi, Ilmansyah Nasution.
“Untuk itu kita mendesak kepada Penegak Hukum selaku pihak berwajib untuk segera memproses dan mengusut tuntas masalah sertifikasi ini agar menjadi efek jera bagi oknum-oknum yang menyalahgunakan wewenang dan jabatannya untuk kepentingan pribadinya,” pungkas Ali Sahnan.
“Kita menilai adanya pembiaran untuk masalah ini, dimana kita melihat Dinas Pendidikan Madina seolah lepas tangan dan lepas tanggung jawab setelah SMA/SMK/SLTA sederajat diambil alih oleh Provinsi,” sambung Parlindungan selaku Kordinator Lapangan.
“Dan jika tuntutan kami tidak segera ditanggapi, kami akan kembali melakukan aksi dengan massa yang lebih besar,” tegas Sekretaris PC PMII Madina, Ilham Syukri Nasution.(zhy/min)
