

Para ketua organisasi mahasiswa sepakat untuk tidak ikut aksi demo yang akan dilakukan oleh AMAK. (Foto:SNP)
bbnewsmadina.com, Sejumlah Organisasi Mahasiswa Mandailing Natal mengajak rekan-rekan sesama Mahasiswa dan masyarakat untuk objektif dan tidak terprovokasi dengan polemik tari ular yang beberapa hari belakangan ini sempat viral dan terkesan dipolitisasi oleh pihak pihak tertentu.
Mahasiswa menilai kejadian kemarin itu tidak perlu di besar besarkan, Karena menurut mahasiswa ada pihak yang mencoba mengambil kesempatan untuk memojokkan seseorang demi kepentingan kelompok tertentu.
Mahasiswa juga menyatakan sikap tidak akan mendukung aksi unjuk rasa turun ke jalan yang rencananya akan dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Anti Maksiat (AMAK) pada hari Jum’at besok tanggal 4/2/2022.
Mahasiswa yang mengatakan sikap menolak aksi unjuk rasa yaitu Koalisi Mahasiswa Pergerakan Madina (Kompak madina), HMI Himpunan Mahasiswa Islam Madina, PMII Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, IMM Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan IM3 Ikatan Mahasiswa Muslim Madina, serta pengurus BEM STAIN Madina.
Ketua para organisasi mahasiswa seperti Taufik Pulungan, Mahfud Rosadi Lubis, Ali Musa Nasution, Budi Santoso serta Sulhan Batubara sudah sepakat dan juga menegaskan bahwa mereka bersama kader masing masing organisasi tidak akan terlibat dalam aksi demo yang akan di lakukan oleh AMAK tersebut.
Untuk aksi hari Jumat nanti, kami para ketua mahasiswa sudah memastikan dan sepakat tidak akan ikut serta dalam aksi ini, namun apabila nanti ada oknum atau kader dari kami masing masing yang terlibat dalam aksi itu, maka kami dapat memastikan akan melakukan pertimbangan terhadap kader tersebut.
Kami juga sudah membahas masalah ini secara matang dan menghimbau para kader kami masing-masing agar tidak ikut aksi, kami tidak ingin nama mahasiswa dibawa-bawa dalam aksi itu, karena kami menilai turun ke jalan merupakan hal yang tidak sesuai dengan syarat, karena terkesan masalah ini di politisasi.

Para ketua mahasiswa juga beranggapan bahwa aksi yang akan dilakukan olek AMAK itu ditunggangi oleh pihak dan kelompok tertentu yang tidak bertanggungjawab untuk menyerang dan menjatuhkan seseorang yang berlawanan politik dengan mereka,
“Seharusnya kita sama-sama bijak dan menilai apa tujuan dari aksi tersebut.” tutur mereka kepada media, Rabu (02/02/22).

Sementara Informasi yang dihimpun media ini, bahwasanya Aliansi Masyarakat Anti Maksiat (AMAK) akan menggelar aksi unjuk rasa pada hari Jumat tanggal 4/2 dengan tujuan 4 lokasi yaitu Kantor Bupati, DPRD, Polres dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Seperti diketahui, bahwa tujuan aksi demo tersebut untuk mendesak pemerintah dan aparat kepolisian untuk segera mengusut peristiwa tarian ular yang dilakukan sekelompok waria (LGBT) pada perayaan ulang tahun M.Iqbal alias Rihanna di salah satu cafe di Kecamatan Panyabungan Januari yang lalu. (SNP)