bbnewsmadina.com, – Padangsidimpuan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan Daftar Calon Tetap (DCT) Pemilu tahun 2024. Nama mantan Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M. Pasaribu tercatat sebagai calon anggota DPR RI nomor urut 4 dari Partai Golkar di Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Utara 2.
Ditemui di Kota Padangsidimpuan, Rabu (8/11/2023), Syahrul Pasaribu membenarkan keikutsertaaanya untuk berkontestasi ‘Menuju Senayan’ dari Dapil Sumut 2 yang terdiri dari 19 kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Utara.
Ditanya apa yang mendorongnya untuk ikut mencaleg, sementara sebagai kader Golkar ia telah pernah terpilih dua kali menjadi anggota DPRD Medan, tiga kali anggota DPRD Sumut dan dua periode Bupati Tapanuli Selatan.
Syahrul menjelaskan, keikutsertaan menjadi calon anggota DPR RI ini berawal dari adanya rapat Dewan Pertimbangan (Wantim) DPD Partai Golkar Sumut. Pada saat itu diputuskan harus ada minimal satu orang dari kader senior yang maju di Pemilu Legislatif 2024.
Peserta rapat memilih dan menugaskan Syahrul Pasaribu yang merupakan Wakil Ketua Wantim sebagai kader senior yang mumpuni dan masih produktif untuk maju. Keputusan ini dikuatkan lagi dalam rapat Wantim dengan Dewan Pakar DPD Golkar Sumut.
Keputusan ini semakin diperkuat lagi dalam rapat Dewan Pertimbangan dengan Dewan Pakar dan Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Sumut. Bahkan, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) juga merestui penugasan itu.
Dengan ditugaskannya Syahrul Pasaribu berkontestasi di Dapil Sumut 2, diharap dapat meningkatkan perolehan suara Golkar pada Pemilu 2024 di daerah tersebut.
“Terlebih lagi di Tapanuli Bagian Selatan. Targetnya tidak hanya memenangkan Partai Golkar, tetapi harus dapat meningkatkan perolehan suara Caleg DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Yakni dengan cara mendorong, menstimulasi dan mendinamisasi teman-teman pimpinan partai dan Caleg Golkar di kabupaten kota,” jelasnya.
Dari sekian Dapil di Sumut, kenapa harus maju dari Dapil Sumut 2 ? Sementara dia sendiri sudah pernah dua kali terpilih menjadi anggota DPRD Sumut dari Dapil Siantar dan Simalungun yang merupakan bagian dari Dapil Sumut 3 untuk DPR RI.
“Namanya juga penugasan partai, saya mana bisa memilih, tetapi harus siap untuk melaksanakannya,” jawab Syahrul dengan spontan.
Mungkin saja, katanya, DPP dan DPD Golkar melihat lebih efektif maju di Dapil Sumut 2. Karena selain tempat kelahirannya, Syahrul juga lebih mengenal dan dikenal rakyat di wilayah ini.
Kemungkinan pertimbangan lainnya adalah karena Partai Golkar dari Dapil Sumut 2 hasil Pemilu 2019 hanya meraih satu kursi di DPR RI. Sedangkan dari Dapil Sumut 3 memperoleh dua kursi.
Mengenai kata ‘penugasan’. Apa target dan bagaimana melaksanakannya ? Syahrul menyebut penugasan itu targetnya menangkan dan tingkatkan perolehan suara Golkar di semua tingkatan Pemilu Legislatif 2024. Termasuk juga memenangkan Pemilihan Presiden.
Bagaimana caranya,? Yakni dengan mendorong dan mendinamisasi serta berkolaborasi dengan pengurus Golkar kabupaten/kota. Juga dengan para Caleg untuk bersama-sama, bukan sendiri-sendiri, memperjuangkan peningkatan perolehan suara Golkar.
Syahrul menjelaskan, dari seluruh pimpinan partai Golkar di 19 kabupaten/kota di Sumut 2, sebagian besar telah diajaknya diskusi pemenangan Pemilu 2024.
Demikian juga dengan para Caleg kabupaten/kota dan provinsi. Di berbagai kesempatan seperti Rakerda dan Rapimda Golkar Sumut, termasuk saat Bimbingan Teknis (Bimtek) anggota FPG DPRD se Sumut, ia sudah sering bertemu dan berdiskusi.
Kepada Caleg kabupaten/kota dan provinsi, termasuk Caleg DPR RI dari Partai Golkar, Syahrul sudah seringkali menyampaikan agar di kontestasi Pemilu ini jangan saling menjelekkan. Hindari sikap ‘jeruk makan jeruk’.
“Memang benar target masing-masing adalah meraih suara terbanyak. Tetapi ingat, jangan saling menjegal, apalagi diantara sesama Caleg Golkar. Perluas daerah penggalangan dan rawat baik-baik basis kita,” pesannya.
Terakhir, kepada Caleg seluruh partai di semua tingkatan, diingatkannya bahwa rakyat sudah pintar menilai dan menentukan pilihan. Maka berkontestasilah secara santun, objektif dan rasional. Jauhi sikap menghalalkan segala cara untuk merebut suara rakyat.
“Ingat. Pemilu 2024 sebagai mekanisme lima tahunan pemilihan pimpinan eksekutif dan anggota legislatif, harus berjalan aman dan damai. Para Caleg dan pimpinan partai harus bersama menjaga kondusifitas daerah,” harap Syahrul Pasaribu. (Ty)