Kepala BNPB Pusat Letjen. Doni Munardo (tengah) bersama Bupati Madina, Drs Dahlan Hasan Nasution (kiri) dan Kapolres Madina, AKBP. Irsan Sinuhaji, Sik, MH saat tiba di Desa Hutabrgot Nauli Kevamatan Hutabargot. (Foto : LBS)
bbnewsmadina.com, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, Letjen Doni Monardo melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Kamis (28/11).
Informasi yang dihimpun bbnewsmadina.com, Kunjungan kerja ke Kabupaten Madina untuk melihat secara langsung dampak sosial akibat kegiatan Pertambangan Liar (PETI) khususnya di Desa Hutabargot Nauli Kecamatan Hutabargot.
Selain Kepala BNPB Pusat, Letjen doni Monardo, kunjungan ke Desa Hutabargot Nauli juga diikuti Direktur Bencana Sosial Kemensos RI, Syafei Nasution, Mabes TNI, perwakilan Kapolda, Bupati Madina, Drs. Dahlan Hasan bersama jajarannya, Kapolres dan undangan lainnya.
Pada kunjungan tersebut, Kepala BNPB bersama rombongan juga mengadakan pertemuan dengan Muspika, Pemerintah Desa, tokoh masyarakat, tokoh agama serta beberapa perwakilan penambang yang ada di Desa itu.
Dalam pertemuan tersebut pada intinya warga mau beralih profesi dari penambang ke usaha lain asalkan, pemerintah bisa memberikan solusi tentang usaha apa yang harus dikerjakan masyarakat. Sebab, selama kurun waktu 10 tahun ini (mulai 2009-2019) sudah menikmati hasil dari pertambangan emas mereka.
Menjawab pertanyaan masyarakat tersebut, Kepala BNPB, Letjen Doni Monardo menjelaskan, kunjungannnya ke Kabupaten Madina ini atas undangan Bupati Madina terkait masalah kerusakan akibat peristiwa banjir dan tanah longsor yang terjadi pada tahun 2018 yang lalu yang mengakibatkan belasan nyawa meninggal dunia.
Lalu menyikapi kerusakan lingkungan akibat pertambang tanpa izin serta adanya kejadian bayi lahir dengan kondisi tidak wajar pada belakangan ini yang diduga akibat dampak penggunaan bahan kimia Merkuri pada aktifitas pertambangan.
“Kita siap membantu, asal warga mau beralih profesi dari pertambangan ke usaha lain, yang pada intinya solusi akan kita buat untuk menjawab permasalahan ini,” katanya.
Demikian halnya dengan Direktur Bencana Sosial Kemensos RI, Syefei Nasution yang dalam kesempatan itu menawarkan bantuan kepada masyarakat untuk program keserasian sosial.
Dan Bupati Madina Drs Dahlan Hasan Nasution dalam pidatonya berharap agar masyarakat yang menggantungkan hidupnya di pertambangan liar ini agar mau beralih profesi dari penambang kepada usaha lain.
“Kita bisa membuat usaha lain agar masyarakat meninggalkan penambangan, seperti menjadikan lokasi tambang menjadi kolam ikan, peternakan, serta pertanian Dan saya juga berharap supaya dari pertemuan ini ada solusinya”.pintanya (LBS)