bbnewsmadina.com, – Mandailing Natal, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) akan segera menyurati Ketua Tim Penanganan Stunting Kabupaten Madina, sebagai surat permohonan klarifikasi secara tertulis.
Demikian ditegaskan Ketua SMSI Madina, Jeffry Barata Lubis di Kantor SMSI Madina Komplek Cemara Madina Blok A2 Sipapaga Kecamatan Panyabungan, Jumat (20/10/2023).
Dijelaskannya, sikap Ketua Penanganan Stunting yang juga Wakil Bupati Madina, Atika Azmi Utammi Nasution ketika melakukan pertemuan tertutup dengan mahasiswa mengundang kecurigaan. Khususnya, bagi rekan-rekan wartawan dan masyarakat ramai.
“Ada apa sehingga Ibu Ketua Tim yang juga Wakil Bupati kita menerima mahasiswa secara tertutup. Apa ada yang harus ditutupi, karena setahu saya aksi mahasiswa itu meminta ibu Wabup untuk buka anggaran Stunting dan berdebat program Stunting,” ungkap Jeffry.
Jeffry juga menyatakan bahwa surat Klarifikasi ini, bukan karena sentimen pribadi atau tendensius terhadap Wabup Madina. Surat klarifikasi tertulis ini, merupakan proses dari Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik no 14 tahun 2008.
“Kita hanya menjalankan fungsi kita sebagai pers untuk meminta keterangan atau klarifikasi baik secara lisan maupun tertulis. Khususnya terkait data dan anggaran Stunting di Madina. Kami tidak ada sentimen atau tendensius kepada Ibu Wabup,” tegasnya.
Surat klarifikasi tertulis ini akan segera dikirimkan SMSI Madina secepatnya. Dan berharap surat klarifikasi tertulis ini dijawab lengkap dengan data, baik jumlah bayi Stunting maupun anggarannya, agar masyarakat Madina semua tahu dan tidak ada fitnah.
“Insha Allah hari ini akan kita kirimkan langsung. Kami berharap tim penanganan Stunting bisa cepat memberikan jawaban atas surat kami itu, biar kami juga bisa sampaikan kepada masyarakat apa saja yang sudah dilakukan Pemkab Madina untuk Stunting,”tandasnya.
Diketahui sebelumnya, Rabu (18/10/2023) puluhan mahasiswa dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Kabupaten Madina melakukan aksi demontrasi di depan Kantor Bupati Madina. Aksi ini dilakukan untuk meminta Ketua Tim Penanganan Stunting Madina, Atika Azmi Utammi untuk berdebat dengan mahasiswa.
“Kami meminta ibu Wakil Bupati yang juga ketua Tim Penanganan Stunting di Madina untuk menemui kami dan bawa data terkait Stunting di Madina. Kami ingin berdebat dengan Bu Wakil apa saja yang sudah dilakukan untuk menurunkan angka Stunting di Madina,” ungkap Khairul Amri, koordinasi aksi.
Pada akhirnya, Wabup Madina menemui mahasiswa sekitar pukul 15.00 wib. Namun pertemuan tersebut dilaksanakan tertutup di ruangan Asisten II Sekdakab Madina. Pertemuan ini pun tidak memperbolehkan wartawan untuk melakukan peliputan. Hal ini terungkap, ketika salah seorang staff Satpol PP meminta agar wartawan tidak masuk ke dalam ruangan sebelum ada izin dari Ibu Wakil Bupati. (DN)