Panyabungan|BBNewsmadina.com
Seminar Nasional yang bekerjasama antara Jamiyah Batak Muslim Indonesia (JBMI), Ponpes Mustafhawiyah dan Pemkab Madina, dalam thema : “Penerapan Dalihan Natolu Ditinjau Dari Pandangan Semua Agama Dan Pancasila Menuju Indonesia Gemilang” yang dilaksanakan di Aula Pondok Pesantren Mustafhawiyah Purba Baru, Kamis (23/03).
Bupati Madina dalam pidatonya yang dibacakan Wakil Bupati menyampaikan, Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dapat dipikirkan, dikerjakan, dan diterapkan oleh manusia. Budaya suatu suku bangsa merupakan suatu penampakan identitas diri dari suatu suku bangsa.
“Dalihan natolu artinya, tungku yang berkaki tiga yang sangat membutuhkan keseimbangan yang mutlak, jika satu dari ketiga kaki tersebut rusak, maka tungku tidak dapat digunakan. Dalihan na tolu adalah falsafah hidup yang dipilih oleh leluhur suku batak sebagai falsafah hidup dalam tatanan kekerabatan antara sesama yang bersaudara.”
“Pancasila adalah dasar Negara, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi pedoman bagi penyelenggaraan bernegara. Nilai-nilai Pancasila pada dasarnya ialah nilai-nilai filsafat yang sifatnya sangat mendasar.”
“Dalihan natolu yang menyeru kepada persaudaraan, kasih sayang, serta persatuan dan kesatuan bangsa yang sejalan dengan ajaran agama Islam dan ajaran Pancasila.”
“Dengan Dalihan natolu kita jalin kekuatan, kita jalin kebersamaan dan kita jalin persaudaraan, menuju rakyat sejahtera, pembangunan yang berkelanjutan, perekonomian yang berkeadilan, kelestarian lingkungan hidup, anak bangsa yang cerdas, menuju Indonesia yang cemerlang.” pungkas Wakil Bupati Madina sambil membuka acara Seminar Nasional.
Acara ini dihadiri oleh, Wakil Ketua JBMI, Asril Pasaribu, beserta rombongan, FKPD Kabupaten Madina, para SKPD Kabupaten Madina, Ketua MUI Kabuapaten Madina, para pimpinan pondok Pesantren Mustafhawiyah, Alim Ulama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Ormas dan Tokoh Masyarakat. (davy)