Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution saat panen bawang merah kelompok tani (poktan) Simangornop, Desa Mompang, Kecamatan Angkola Julu, Kamis (18/3). Foto:Ty
bbnewsmadina.com, Melihat tren peningkatan hasil panen bawang merah di Kota Padangsidimpuan dalam 2-3 tahun belakangan ini, kita optimis daerah kita mampu menjadi sentra bawang merah, setidaknya di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel). “Kita optimis mampu swasembada.”
“Kota Padangsidimpuan patut berbangga mengingat masyarakat petani yang tadinya bercocok tanam holtikultura jenis lain, kini mulai melirik bawang merah. Keberhasilan saat panen, kini telah menginspirasi petani lainnya untuk menekuni tanaman bawang merah.”
“Kita sangat bersyukur atas pencapaian itu. Walau belum sepenuhnya maksimal, tetapi kita akan terus mendorong pengembangan tanaman bawang merah di daerah kita. Dan memang fokus kita ke arah sana.”
“Kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kami atas nama Pemerintah Kota Padangsidimpuan mengucapkan terimakasih, melalui Dinas terkait yang telah memberikan bantuan stimulus ketahanan pangan. Total hingga Desember 2020 ini, Kota Padangsidimpuan telah menerima program bantuan sebanyak 25 hektare.”
“Bantuan stimulus tersebut meliputi bibit bawang merah, termasuk pupuk maupun obat-obatan untuk digunakan oleh kelompok tani yang ada di Kota Padangsidimpuan, di atas lahan pertanian seluas 25 haktare,” ujar Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution, SH saat panen bawang merah kelompok tani (poktan) Simangornop, Desa Mompang, Kecamatan Angkola Julu, Kamis (18/3) yang merupakan kali ketiga diikuti langsung oleh Wali Kota sejalan dengan keinginan Pemerintah Kota Padangsidimpuan untuk perwujudan sentra bawang merah.
Hal ini terlihat dari Keseriusan Pemkot Padangsidimpuan dengan menggalakkan petani untuk menanam bawang merah yang mulai menunjukkan hasil dengan mulai terpenuhinya 50 persen kebutuhan lokal.
Sedangkan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumatera Utara yang diwakili Kasi Sayuran dan Tanaman Obat Adri Airil Nasution mengatakan, Kota Padangsidimpuan sendiri menerima alokasi bantuan lebih dari daerah lain.
“Dari Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Sumatera Utara yang mendapat bantuan stimulus, Padangsidimpuan jadi penerima kuota terbanyak. Dan alhamdulillah, produksi panen dari bantuan itu juga cukup memuaskan.”
“Bagi petani yang ingin bertanam bawang merah, menurut ketua kelompok tani Simangornop, Ardiansyah Saputra, menekankan supaya jangan ada keraguan memulainya. Sebab, ada banyak keuntungan bertanam bawang,” ujarnya.
Lanjut Ardiansyah, jika dibandingkan dari jenis-jenis tanaman holtikultura lainnya, keuntungan tanam bawang ini usia panennya lebih cepat hanya 55 hari sudah bisa panen. Permintaan terhadap bawang merah di pasaran, juga sangat tinggi.
“Bila harga di pasar bagus dan stabil, rata-rata dari lahan seluas 1 hektare tanaman bawang, petani bisa mendapat keuntungan bersih sebesar Rp 50 juta. Itu nyata karena saya sudah mengalaminya langsung,” kata Ardiansyah.
Ia pun berpesan, mulai bercocok tanam tanam bawang merah di tahun 2019, atau sejak menerima bantuan bibit bawang merah dari pemerintah. Dari enam kali panen, keseluruhan hasil pertanian bawang merahnya terbilang memuaskan.
“Sehingga tidak heran, banyak dari masyarakat petani lain yang ada di bawah naungan kelompok tani Simangornop beralih ke bercocok tanam bawang merah. “Jangan takut kalau pun terjadi gagal panen, karena tak bakalan merugi besar. Terus belajar, pasti akan menuai hasil,” pesannya. (Ty)