BBNewsmadina.com, 72 tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia telah merdeka dari penjajahan, namun Persoalan rendahnya tingkat kesejahteraan guru honor komite akibat minimnya gaji yang diterima masih memperhatinkan contohnya di kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara.
Hidayat, (26), salah satu guru honor disalah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN), di Kecamatan Panyabungan Utara, Mandailing Natal Sumatera Utara. Dirinya mengakui karena minimnya gaji guru honorer komite yang ia terima, dia terpaksa mencari pekerjaan tambahan diluar jam mengajar.
“Karena gaji saya sebagai komite terlalu kecil, saya terpaksa mencari uang tambahan setelah pulang dari sekolah (selepas mengajar),” kata Hidayat kepada media, rabu (16/08/2017).
Meski guru adalah pekerjaan yang mulia, tapi Hidayat masih mengalami kesulitan dalam menuai karirnya sebagai guru sebab tidak hanya memikirkan karir sebagai guru, Hidayat pria yang sudah memiliki anak satu ini juga masih memikirkan biaya rumah tangganya.
“Apalagi saya sudah berkeluarga, kebutuhan hidup jelas lebih tinggi, untung saja saya masih tinggal bersama orang tua saat ini pengeluaran kontrakan rumah berkurang, tapi ini hanya sementara,” Ujarnya.
Hidayat menjelaskan, statusnya adalah guru honor komite yang diangkat oleh pihak sekolah dan komite bukan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten maupun honorer dari Pemerintah Provinsi.
Gajinya dibayar melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang disalurkan pemerintah kepada sekolah-sekolah. Sehingga gaji yang kecil itu baru akan diterima apabila dana BOS dicairkan pemerintah ke rekening sekolah, dimana pencairannya dilakukan satu kali dalam tiga bulan.
Itu artinya Hidayat baru menerima gaji dalam tiga bulan sekali.
“Saya menerima gaji 3 bulan sekali, jadi selama 3 bulan itu saya selalu merasakan kesulitan untuk biaya sehari-hari,”bebernya.
Sementara, Pekerjaan yang biasa di kerjakan Hidayat di luar jam mengajar adalah mengambil kelapa tua ke ladang orang orang lain untuk menerima tambahan demi kebutuhan pokok sehari-hari di keluarganya
“Pulang sekolah saya ikut memanen kelapa. Karena di daerah saya terkenal akan kelapanya yang di jual ke daerah lain,” ujarnya.
Aktivitas memanen kelapa yang dijalaninya mulai dari memetik, mengupas dan langsir Hidayat lakukan.
Hidayat berharap, agar pemerintah lebih memperhatikan honor komite untuk tercapainya cita-cita bangsa.
“Agar pemerintah lebih memperhatikan honor komite untuk tercapainya cita-cita bangsa,”pintanya. (Liansah)