Panyabungan | BBNewsmadina.com
Sesuai dengan Pandangan Fraksi Gerindra terhadap R-P.APBD T.A. 2016 dan R-APBD T.A 2017, Fraksi Gerindra mempunyai persepsi untuk pembangunan Mandailing Natal, hal ini dikatakan Ketua Fraksi Gerindra DPRD Madina, Suhandi kepada BBNewsmadina di ruang kerjanya, Rabu (03/01).
Namun demikian fraksi gerindra mengharapkan agar adanya keterkaitan dan kontinuitas antara P.APBD T.A. 2016 yang merupakan bahagian dari APBD T.A. 2016 dengan APBD T.A. 2017 yang akan datang, sehingga pencapaian visi dan misi Bupati yang telah tertuang dalam RKPD, RPJM, dan RPJP sebagai tolak ukur keberhasilan Pemerintahan periode 2016-2021 dapat tercapai semaksimal mungkin,ujarnya.
“Andi juga menyampaikan, paradox untuk Indonesia saat ini yang mempunyai potensi SDA yang melimpah ruah tetapi managemen salah urus, maka rakyatnya sebagian besar masih miskin. Tentunya kita tidak mau itu terjadi di Madina sebab Madina ini kan Kaya akan potensi-potensinya.”
“Anggaran yang tertuang dalam APBD ini seharusnya mempunyai output yang jelas untuk kepentingan masyarakat ataupun untuk kesejahteraan masyarakat, kita menyadari membangun Madina ini tidak bisa secara serta merta secara mutlak sekaligus tetapi harus secara bertahap yang mana yang harus dijadikan skala prioritas, contohnya untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat itu bisa dari penggalian nilai-nilai adat dan budaya yang dapat dijadikan bernilai ekonomi, bisa dari pemberdayaan UMKM, bisa dari pembangunan Perusahaan-Perusahaan Daerah khususnya Perusahaan perkebunan dan sebagainya,”paparnya.
“Fraksi gerindra berharap kepada Bupati Madina agar pelestarian dan pengembangan nilai-nilai adat dan budaya harus terus digali dan ini akan menghasilkan hal-hal yang akan banyak menguntungkan masyarakat, tenaga kerja akan dibutuhkan, kemandirian ekonomi masyarakat akan tercipta dari banyaknya Home Industri dibidang tekstil, kemudian wisata akan meningkat ke Madina sebab nilai plus kebudayaan itu ada.”
“Daerah-Daerah yang menjadi tujuan wisata tidak bisa dipungkiri adalah Daerah-Daerah yang mampu mengembangkan adat dan budayanya menjadi sebuah kreasi, apalagi kebudayaan Madina termasuk dalam perencanaan Danau Toba sebagai tujuan wisata Budaya. Kemudian pengembangan Home Industri makanan harus terus ditunjang dan dibina oleh Pemerintah Daerah.”
“Itulah persepsi pembangunan Madina menurut Fraksi Gerindra yang tidak bisa serta merta dan mutlak, dimana yang menjadi skala prioritas itulah yang menjadi tolak ukur tetapi dengan catatan harus benar-benar tuntas,”pungkas Suhandi yang juga anggota Komisi III DPRD Madina. (davy)