bbnewsmadina.com, Pemeritah Kabupaten Mandailing Natal gelar upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 110 Tahun 2018 di Tapian Siri-siri Syariah Bukit perkantoran Payaloting, Minggu (20/05).
Upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-110 dipimpin langsung oleh Kapolres Madina, AKBP Irsan Sinuhaji, SIK. MH dan dihadiri, Sekretaris Daerah Kabupaten Mandailing Natal, Mhd. Syaffei Lubis, FKPD, OPD, seluruh ASN Pemkab Madina, TNI, Polri, Ormas, serta seluruh pelajar.
Dalam upacara tersebut, Kapolres Madina AKBP Irsan Sinuhaji, SIK. MH membacakan pidato Menteri Komunikasi dan Informatika yang isinya, Ketika rakyat berinisiatif untuk berjuang demi meraih kemerdekaan dengan membentuk berbagai perkumpulan, lebih dari seabad lalu, kita nyaris tak punya apa-apa. Kita hanya memiliki semangat dalam jiwa dan kesiapan mempertaruhkan nyawa. Namun sejarah kemudian membuktikan bahwa semangat dan komitmen itu saja telah cukup, asalkan kita bersatu dalam cita-cita yang sama: Kemerdekaan Bangsa.
“Bersatu, adalah kata kunci ketika kita ingin menggapai cita-cita yang sangat mulia namun pada saat yang sama tantangan yang mahakuat menghadang di depan. Boedi Oetomo memberi contoh bagaimana dengan berkumpul dan berorganisasi tanpa melihat asal-muasal primordial akhirnya bisa mendorong tumbuhnya semangat nasionalisme yang menjadi bahan bakar utama kemerdekaan.”
Presiden Pertama dan Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Soekarno, pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 1952 mengatakan bahwa: “Pada hari itu kita mulai memasuki satu cara baru untuk melaksanakan satu ‘idee’, satu naluri pokok daripada bangsa Indonesia. Naluri pokok ingin merdeka, naluri pokok ingin hidup berharkat sebagai manusia dan sebagai bangsa. Cara baru itu ialah cara mengejar sesuatu maksud dengan alat organisasi politik, cara berjuang dengan perserikatan dan perhimpunan politik, cara berjuang dengan tenaga persatuan.”ucapnya.
Para pendahulu yang berkumpul dalam organisasi-organisasi seperti Boedi Oetama itu memberikan yang terbaik bagi terbentuknya Bangsa melalui organisasi. Bukan pertama-tama dengan memberikan harta atau senjata, melainkan dengan komitmen sepenuh jiwa raga. Dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana saat itu, mereka terus menghidup-hidupi api Nasionalisme dalam diri masing-masing.
Seratus sepuluh tahun kemudian Bangsa ini telah tumbuh menjadi Bangsa yang besar dan maju, sejajar dengan Bangsa-Bangsa lain. Meski belum sepenuhnya sempurna, rakyatnya telah menikmati hasil perjuangan para pahlawannya berupa meningkatnya perekonomian, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Keringat dan darah pendahulu bangsa telah menjelma menjadi hamparan permadani perikehidupan yang nyaman dalam rengkuhan kelambu kemerdekaan.
Selamat Hari Kebangkitan Nasional Ke-110, mari maknai peringatan tahun ini di lingkungan kita masing-masing sesuai lingkup tugas kita masing-masing untuk semaksimal mungkin memfasilitasi peningkatan kapasitas sumber daya manusia terutama generasi muda yang akan membawa kepada kejayaan Bangsa di tahun-tahun mendatang, jelasnya. (Redaksi)