bbnewsmadina.com, Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H Dolly Pasaribu, SPt, MM, menegaskan, bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang ia peroleh, baik itu angka kemiskinan hingga Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Tapsel, justru melampaui target.
Begitu juga pencapaian kinerja Pemkab Tapsel, yang menurut data BPS sudah sesuai bahkan lampaui target dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Hal tersebut, Bupati sampaikan saat beri sambutan pada Apel Perdana 2023 di Lapangan Parade Perkantoran Pemkab Tapsel, pada Senin (2/1) pagi.
Bupati menambahkan, bahwa data dari BPS tersebut, terlihat bahwa target pembangunan Pemkab Tapsel masih sesuai RPJMD, angka kemiskinan yang turun, serta IPM yang semakin baik.
Saat saya meminta laporan dari BPS, justru kita (Pemkab Tapsel) melampaui target dengan IPM 2022 di angka 70,92 poin. Sementara dalam kurun waktu 5 tahun sejak 2018 hingga 2022 persentase dan jumlah penduduk miskin Tapsel secara bertahap terus mengalami penurunan dan di tahun 2022 terendah untuk lima tahun terakhir, terang Dolly.
“Saya tahu banyak pihak yang tidak puas. Namun perlu dipahami, kita baru saja dihadapkan pada pandemi Covid-19. Sewaktu ulang tahun kemarin, saya mengambil tema, “Pulih Lebih Cepat Membangun Bersama Rakyat”.
Untuk itu, saya turut berterima kasih atas kinerja kawan-kawan (jajaran Pemkab Tapsel) sekalian,” ucapnya.
Sebelumnya, Bupati menyampaikan bahwa pada November 2022 lalu, BPK memberi koreksi pada kepatuhan Pemkab Tapsel dalam pengelolaan barang dan jasa. Tujuan BPK hadir adalah untuk melakukan pemeriksaan tingkat kepatuhan Pemkab Tapsel di dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. Dan beberapa hari sebelum Tahun Baru 2023, ia mendapat laporan bahwa jajarannya telah memperbaiki dengan baik koreksi dari BPK terkait laporan hasil pemeriksaan (LHP) keuangan seluruh kegiatan di Pemkab Tapsel.
Dia juga menceritakan, saat awal-awal menjabat, yang ia inginkan adalah agar bagaimana pembangunan Pemkab Tapsel yang telah menyentuh hingga pelosok desa bisa memberi manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat.
Yang terpenting baginya, masyarakat Tapsel lah, yang mempergunakan infrastruktur untuk pertukaran barang dan jasa antar desa bahkan dusun yang akhirnya bisa sampai keluar Tapsel artinya meningkatkan taraf sosial, kultural, dan perekonomiannya.
“Di mana, hasil-hasil bumi, produk UMKM bisa mereka (masyarakat) bawa dan menukarkannya dengan jasa lain ataupun produk yang lain. Sehingga, terjadilah permintaan dan penawaran. Itulah yang saya jawab pertama kali, saat mendapat pertanyaan apa yang akan saya lakukan ketika menjabat Bupati Tapsel terhadap masyarakat,” jelasnya.
Bupati juga mengingatkan jajarannya, agar kembali ke visi misi awal Pemkab Tapsel. Salah satu kuncinya adalah menjadikan masyarakat Tapsel lebih maju. Basis dari masyarakat Tapsel yang maju sumbernya adalah Sumber Daya Manusia (SDM) pembangun yang lebih sehat, cerdas, dan sejahtera.
“Dan hal tersebut, yang akan menelurkan program-program di 2023 ini atau sejak kami memimpin di Kabupaten Tapsel ini,” imbuhnya.
Bupati menjabarkan, profesi mayoritas dari masyarakat Tapsel yang bertani, menjadi fokus pihaknya guna mendongkrak sektor pertanian. Pihaknya juga mengupayakan bagaimana caranya agar hasil pertanian para petani meningkat, sehingga bisa terwujud kesejahteraannya.
“Di balik itu, UMKM juga kita sentuh agar lebih maju. Karena kita pahami, berdasarkan penyampaian dari pemerintah atasan, di 2023 ini belum tentu lebih baik dari 2022. Bahkan, Menteri Keuangan menyatakan dalam berbagai kesempatan tidak ada jaminan akan terangnya perekonomian di Indonesia, namun dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di Tapsel kekhawatiran itu bisa kita hadapi bersama,” sambungnya.
Kendati demikian, karena sumber daya alam (SDA) Tapsel yang masih terpelihara dengan baik, pihaknya terus mendorong masyarakat agar memanfaatkan hal tersebut secara produktif dan tetap berpegang teguh prinsip kelestarian. Pihaknya juga selama ini terus berupaya turunkan risiko rawan pangan yang ikutannya adalah stunting.
“Anak-anak stunting bisa menghambat bonus demografi yang diharapkan Indonesia menjadi negara super power di tahun 2045 atau 2050. Namun dengan pertumbuhan anak yang terganggu, akan menciptakan generasi lemah,” ujar Dolly.
Berikutnya, pihaknya juga mengupayakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Ia juga telah mendatangkan ahli yang sebelumnya punya pengalaman meningkatkan taraf pendidikan ke Tapsel. Sebelumnya metode ini pernah dipakai bahkan di Papua sekalipun. Anak-anak yang latar belakang pendidikannya lemah, bisa berubah menjadi juara olimpiade. Harapannya, taraf pendidikan masyarakat Papua itu saja bisa meningkat dengan hadirnya ahli tersebut, apalagi Kabupaten Tapsel.
Di bidang kesehatan, pihaknya juga gencar memperbaiki pelayanan Puskesmas dan Pustu, agar pelayanannya lebih baik ke depan. Namun begitu, ia menegaskan ke jajaran supaya bagaimana resolusi di 2023 adalah semakin meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Dia telah mengundang beberapa OPD untuk menanyakan terkait rencana tingkatkan PAD. Sehingga, ia berharap para OPD bisa bersikap menjadi Intrapreneur. Intrapreneur adalah bagaimana jajaran yang ada di lingkungan kerja, bisa mengefektifkan kinerjanya.
“Kemudian, bisa mengefisiensikan kegiatan di lingkungan kerja tersebut. Dengan potensi dan sumber daya yang ada bisa memanfaatkannya dengan baik dalam OPD. Supaya, OPD itu bisa lebih maju lagi ke depan,” terangnya.
Intinya, tegas Bupati, bagaimana inovasi, kreatifitas, dan transformasi dari gagasan-gagasan dapat menjadi tindakan. Supaya dapat menjadikan kemudahan baik itu di internal OPD maupun masyarakat. Ia juga berpesan ke jajaran ASN agar berani ke luar dari zona nyaman, pungkasnya.(Ty)