bbnewsmadina.com, Sabarmuddin Tampubolon Mahasiswa Semester 8 Jurusan Administrasi Niaga, Prodi Administrasi Bisnis Internasional, Politeknik Negeri Bengkalis, Riau. Melakukan Kunjungan Ke Desa Pulau Tamang, Kecamatan batahan (25/03/2023), Kabupaten Mandailing Natal.
Kunjungan tersebut dilakukan karna Inisiatif sendiri dan kecintaannya terhadap daerahnya. Dan sadar akan peranan mahasiswa sebagai agent of change dimasyarakat.
Saat ini Sabarmuddin tengah melaksanakan magang disalah Satu Perusahan Yang ada di Mandailing Natal, Ditengah Padatnya Jadwal magang, Sabarmuddin tetap mengupayakan untuk hadir dan berdiskusi dengan tokoh masyarakat. Dan dalam diskusi tersebut terlihat hadir Sekdes Pulau Tamang Mirsyad Husen dan Ex Kepala Desa Ansorsyah Nst yang baru berakhir masa jabatanya dua minggu yang lalu.
“Pada Kesempatan ini saya berkunjung Kepulau tamang untuk berdiskusi dengan Bapak anshor dan Bapak irsad tentang kondisi dan upaya apa yang dapat kita lakukan untuk menuju Desa Pulau tamang yang lebih baik kedepannya. Selama ini saya melihat Desa Pulau Tamang memiliki daya tarik yang sangat luar biasa dan memiliki potensi wisata yang sangat menjanjikan, untuk dijadikan sebagai kawasan desa wisata, namun sampai saat ini, kondisi pulau tamang belum mendapat sentuhan dan perhatian yang maksimal dari kita semua,” ujarnya.
Sabarmuddin Tampubolon juga menjelaskan, bahwa Desa Pulau tamang masuk Dalam Kawasan Ekonomi Khusus yang sudah dicanangkan sebelumnya. Selama ini Desa Pulau Tamang menjadi salah satu List destinasi wisata liburan masyarakat Kabupaten Mandailing Natal, terkhususnya masyarakat yang berada Kawasan Pantai Barat. Desa Pulau Tamang banyak dikunjungi Pada saat Lebaran, Tahun baru, Hari Libur Nasional dan Weekend, jadi sangat sayang sekali jika ini tidak dikelola dengan baik.
Dari diskusi tersebut Pihak Desa menyampaikan bahwa selama ini mereka juga sangat ingin menjadikan pulau tamang menjadi desa wisata, namun saat ini Desa pulau Tamang terkendala dari segi Anggaran.
“Butuh anggaran yang besar untuk mensupport pulau tamang sebagai desa wisata. Sedangkan saat ini pulau tamang memiliki masalah lain yang sangat urgent, diantaranya ; Pertama PLN yang belum masuk desa, kebutuhan listrik masyarakat saat ini berasal dari mesin genset dan diesel yang dimiliki oleh rumah tangga sendiri, dan tidak semua warga desa pulau tamang memiliki mesin tersebut, Sehingga pulau tamang cenderung gelap dimalam hari karna tidak adanya penerangan.”
“Kedua belum adanya pembangunan Dek penahanan ombak, di beberapa bibir pantai dipulau tamang, sudah banyak sekali pohon pohon kelapa yang tumbang karna tidak sanggup menahan terjangan ombak, hal ini juga menjadi kekhawatiran di masyarakat yang mana ini dapat merusak areal perkebunan dan bisa berpotensi terjadinya pengikisan pantai atau Abrasi.”
“Ketiga pengadaan Ambulan Air yang belum ada untuk peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, saat ini pulau tamang memiliki lebih dari 182 kk, masyarakat pulau tamang sangat susah mengakses fasilitas Kesehatan karena jaraknya yang jauh ke pusat Kecamatan.”
“Keempat akses jalan, saat ini kondisi jalan kepulau tamang yang belum saat memungkinkan, saat ini pengunjung pulau tamang bisa melewati 2 akses, satu akses penyebarangan dari batahan yang lumayan jauh dan memakan waktu, yang kedua melewati akses pelabuhan, namun kedepannya dermaga Pelabuhan tidak akan bisa dilewati lagi karna mengingat Pelabuhan sendiri akan segera beraktivitas sebagaimana mestinya,” jelasnya.
Nah permasalahan permasalah itulah yang dihadapi masyarakat saat ini sehingga menjadi factor penghambat untuk mensupport kegiatan wisata dipulau tamang.
Dalam diskusi tersebut Sabarmuddin sangat prihatin mendengar tentang kondisi pulau tamang saat ini.
Sabar juga menyampaikan, untuk memulai menuju desa wisata, kita dapat memulainya dengan hal hal yang kecil terlebih dahulu, dan pengunaan anggaran yang ada secara maksimal.
“Seperti kita dapat memberdayakan masyarakat dengan cara membuat pelatihan tentang keterampilan membuat kerajinan dari cangkang kerang laut yang bisa dijadikan sebagai hiasan dan dijadikan oleh oleh khas dari pulau tamang. Pemberdayaan ibu ibu PKK untuk membuat kuliner Khas Pulau tamang. Membuat Penginapan Homestay dengan memanfaatkan rumah warga, serta membuat penginapan dengan Konsep Camping. Tata Kelola pulau termasuk penambahan Pohon Pohon atau bunga di sepanjang tepi jalan, membuat jembatan kayu yang menjorok ke laut dan Spots foto, serta menyediakan rumah makan Seafood dan Freh Seafood pada saat hari hari libur nasional,” tuturnya.
Lanjut Sabarmuddin, jika hal ini sudah di buat, ini akan menjadi penambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Tamang, menarik perhatian para pemangku kepentingan dan menjadi portofolio untuk bisa mengikuti events nasional seperti Program Desa Wisata Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang diadakan setiap tahunnya.
“Untuk tahapan awal yang mungkin bisa dilakukan saat ini, itu saja sudah sangat bagus,” ucapnya.
Sabarmuddin berharap kedepannya pulau tamang memiliki BUMDes Yang mengelola kegiatan Wisata yang ada dipulau tamang, Sehingga kegiatan wisata lebih termanajemen.
Dalam diskusi itu Pejabat Desa Pulau tamang tampak sangat antusias dalam melakukan diskusi tersebut, mereka sangat senang dengan ide ide yang disampaikan oleh Sabarmuddin Tampubolon tentang pengelolaan dan tahapan tahapan untuk menjadikan pulau tamang menjadikan desa Wisata yang Hits kedepannya, mereka juga berharap Diskusi ini tidak hanya berhenti disini tapi terus dilakukan dengan berkesinambungan.
Mahasiswa Politeknik Negeri Bengkalis, Riau ini siap membantu jika dibutuhkan dibidang pengelolaan dan promosi Desa tersebut.
Sabarmuddin Tampubolon dan pejabat desa pulau tamang berharap Pemerintah Daerah, dalam hal ini Dinas PMD, Dinas Pariwisata dan Dinas terkait lainnya bersama stakeholder dan pemangku kebijakan bisa memperhatikan, melakukan pemberdayaan masyarakat, dan membangun fasilitas pariwisata, untuk menunjang kegiatan wisatawan, sehingga hal hal ini nantinya dapat meningkatkan pengunjung wisatawan yang akan berdampak baik terhadap ekonomi dan mensuport tingkat kesejahteraan masyarakat pulau tamang, yang juga nantinya bisa menjadi Lendmark Destinasi Wisata yang ada di Kabupaten Mandailing Natal. (HR)