bbnewsmadina.com, Wali Kota Padang Sidempuan Irsan Efendi Nasution sangat berharap agar wartawan atau insan pers menghargai hak privasi seseorang dalam pemberitaan media.
“Kendati kita tidak bisa melarang itu, tetapi tolonglah kawan-kawan mempertimbangkan patut tidaknya privasi itu dimuat dalam berita” harap Irsan dalam silaturahmi bersama ratusan insan pers di aula MAN 2 Model Padang Sidempuan, Jum’at (14/4/2023).
Silaturahmi ini juga dihadiri Sekda Kota Padang Sidempuan Letnan Dalimunthe, Asisten II Rahuddin Harahap, Kepala Bapelitbang M. Jusar Nasution, Kadis Kominfo Nur Cahyo Budi Susetyo dan Plt. Kabag Prokopimda Aditya.
Wali Kota Irsan menambahkan, seringkali ditemukan dalam pemberitaan, privasi seseorang yang dijadikan sebagai objek berita diekspos secara vulgar. Meski sebenarnya kurang relevan dalam melengkapi informasi berita tersebut.
Irsan berharap, para insan pers yang memiliki wilayah tugas di Kota Padang Sidempuan, mempertimbangkan pengungkapan privasi objek pemberitaan yang padahal tidak relevan dengan berita tersebut.
“Satu lagi kawan-kawan. Belakangan ini sering muncul berita yang tidak memenuhi unsur 5W 1H dan judul yang tidak sinkron dengan isi berita. Tolonglah ini menjadi perhatian serius ke depannya,” pinta Wali Kota Padang Sidempuan yang juga seorang mantan wartawan.
Pada kesempatan itu dicontohkannya berita tentang seorang balita yang hanyut di Kecamatan Padang Sidempuan Batunadua. Beritanya di blow up mulai dari kejadian hanyut sampai kondisi anak yang dirawat di rumah sakit.
Dikarenakan kondisi sesuatu hal dalam penanganannya, muncullah berita pernyataan orangtua si anak yang akan menjual organ tubuhnya. Opini yang muncul, seolah pemerintah daerah tidak peduli.
Padahal kejadian dan kondisi si anak pada saat itu tidak dilaporkan ke Lurah setempat. Sementara opini yang timbul akibat pemberitaan itu, seolah ada pembiaran dari pemerintah terhadap kondisi si anak dan orangtuanya.
Padahal setelah ada laporan kejadian, Pemko Padang Sidempuan mulai dari Lurah, Camat, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan langsung bergerak sesuai tupoksi. Artinya, meski tidak terekspos di media, tindakan dari pemerintah sudah ada.
“Kawan-kawan, saya pernah jadi wartawan. Pernah merasakan apa yang kawan-kawan rasakan. Karena itu saya berharap marilah menjadi wartawan profesional dan mempertimbangkan penulisan privasi seseorang yang kurang relevan dalam berita,” harapnya.
Sekaitan dengan kegiatan silaturahmi ini, Wali Kota Sidempuan bersyukur dan berterimakasih karena jalinan kemitraan masih terus terjaga baik hingga sekarang. Diharapnya, hubungan ini dapat semakin ditingkatkan.
Kadis Kominfo Nur Cahyo Budi Susetyo melaporkan, silaturahmi bersama insan pers ini adalah kegiatan rutin setiap bulan Ramadhan. Di periode kepemimpinan Wali Kota Irsam Efendi Nasution, kegiatan ini sudah tahun yang kelima dilaksanakan.
“Jumlah wartawan media cetak, online dan elektronik yang diundang sebanyak 200 orang. Di akhir acara ada pemberian bingkisan yang diharap dapat membantu rekan-rekan insan pers memenuhi kebutuhan dalam menghadapi hari raya Idul Fitri,” jelas Kadis Kominfo.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tabagsel Sukri Falah Harahap mewakili seluruh insan pers yang hadir mengucapkan terimakasih. Sebab, sampai saat ini Pemko Padang Sidempuan masih terus menjaga silaturahmi dan kemitraan yang baik dengan wartawan.
“Pak Wali, kawan-kawan yang hadir ini adalah jurnalis yang kesehariannya aktif di lapangan. Yakni mencari bahan informasi dan menjadikannya berita untuk dipublikasi di media masing-masing,” jelas Sukri Falah.
Bukan hanya kejadian di lapangan yang diberitakan. Tetapi juga program pemerintah di tengah masyarakat, antara lain informasi pembangunan dan pelayanan pemerintah ke masyarakat.
“Media adalah jendela informasi dan wartawanlah yang mencari serta meramu informasi itu menjadi berita. Tanpa wartawan, berbagai kejadian dan termasuk program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah, tidak akan terpublikasi ke masyarakat. Itulah antara lain peran dan fungsi mulia dari wartawan,” terangnya.
Sukri Falah mengakui, media massa dan media sosial sedang bersaing adu cepat menayangkan informasi suatu kejadian kepada masyarakat luas. Kelebihan dari media online adalah, informasi yang disajikan akurat dan terpertanggungjawabkan.
“Kita akui, ada efek negatifnya terhadap media online. Akibat ingin cepatnya menayangkan berita, terkadang berita itu kurang memenuhi kaidah jurnalistik. Antara lain tidak melengkapi 5W + 1H dan kurang memperhatikan akurasi data serta hal-hal lainnya yang dilarang dalam kode etik dan Undang Undang Pers,” katanya. (Ty)