Iptu Bagus Seto, SH : Pemilik PETI Akibatkan Korban meninggal Tetap Dilakukan Penegakkan Hukum

IPTU Bagus Seto. (Foto: Ist)

bbnewsmadina.com, – Mandailing Natal, Pengusaha atau Pemilik Pertambangan Tanpa Izin (PETI) yang dilokasi wilayah kerjanya telah menyebabkan korban meninggal tetap akan dilakukan proses penegakkan hukum.

Demikian disampaikan Kasi Humasy Polres Madina, Iptu Bagus Seto, SH ketika dikonfirmasi wartawan, Jum’at (30/05/2025) terkait sudah sejauhmana proses hukum terhadap pengusaha atau pemilik PETI yang pekerjanya ada yang meninggal dilokasi akibat tertimbun tanah longsor.

Ipdu Bagus Seto, SH yang juga menjabat sebagai KBO Reskrim Polres Madina ini pun menuturkan bahwa penegakkan hukum tetap dilaksanakan sesuai prosedur dan fakta yang terjadi.

“Penegakkan hukum tetap dilaksanakan sesuai prosedur dan fakta yang terjadi,”tulisnya singkat menjawab konfirmasi wartawan.

Terkait siapa saja oknum pengusaha atau pemilik PETI yang saat ini telah dilakukan penahanan atau menjalani proses hukum. Bagus menjelaskan masih dalam penyelidikan.

“Masih dalam penyelidikan Bang,”sambungnya mengakhiri.

Diketahui dalam sebulan ini (Mei 2025, red) telah ada tiga orang pekerja dari aktifitas PETI yang meninggal dunia karena tertimbun tanah longsor, yakni pada 15 Mei 2025, Ahmad Mudo Harahap (48) warga Desa Suka Makmur, meninggal dunia akibat tertimpa material di lahan tambang emas di wilayah Aekorsik, Desa Tagilang Julu.

Lalu pada 22 Mei 2025, Maradongan (55) warga Desa Kampung Baru, Kecamatan Lingga Bayu, juga tewas tertimbun material longsor di lokasi tambang emas.

Kemudian pada 25 Mei 2025, Abi Kholifah (25), warga Desa Ampung Siala, Kecamatan Batang Natal, korban terakhir yang tewas tertimbun material tanah dilokasi PETI dusun Pulo padang desa Simpang durian kecamatan Linggabayu.

2 Anak Perempuan Tewas Tenggelam di Eks Lobang PETI

Tak hanya akibat tertimbun tanah longsor akibat aktifitas PETI, Kamis (29/05/2025) sore. Dua anak perempuan pun ditemukan tewas tenggelam di eks lobang PETI di desa Rantobi kecamatan Batang natal.

Kedua anak perempuan yang tewas tenggelam tersebut diketahui bernama Regina (10) dan Sofiah (9) dan masih duduk dibangku sekolah dasar (SD). (DN)

Tinggalkan Balasan