Malaysia-BBNews
Persatuan SAROHA Mandailing Malaysia yang menggelar “Malam Mandailing Malaysia” bertempat di Gedung Dewan Gemilang Felda Kelana Jaya – Petaling Jaya Malaysia, Sabtu malam 30 Juli 2016, berlangsung meriah dan sukses. Tak kurang seribuan orang dari berbagai lapisan masyarakat asal Mandailing yang berdomisili di Malaysia turut serta berpartisipasi. Ditengah-tengah keramaian itu, ada sejumlah 42 orang rombongan Pemda Mandailing Natal yang langsung dipimpin Bupati Madina Drs H Dahlan Hasan Nasution bersama Kadis PORKAP Murnady Pasaribu S.Sos, turut menghadirinya atas undangan khusus secara resmi dari Presiden Persatuan Saroha Malaysia, Datuk Ir Mohd Hazimi MakTapin Nasution.
Panitia telah memformat acara ini secara cerdas, terpola dan apik yang berlangsung sekitar tiga jam (20.00-23.00 PM). Dalam bahasa Malaysia, acara dimulai dengan Bacaan Doa oleh En. Padzlan Nasution Rosu (Tuan Imam Masjid Kariah 1. Kampung Kerangai).
Dilanjutkan dengan Ucapan Pengurusi Majlis (Dato Baharom Nasution) dan Ucapan President Saroha (Dato Hazimi Nasution). Terus acara Makan Malam Bermula yang dihibur dengan Persembahan Nyanyian (Nazrul-Malaysia), Tarian Joget & Zapin (Budak Zapin Production), Persembahan Nyanyian (Hutaraja-Indonesia), Cabutan Bertuah, Persembahan Nyanyian (Syifa Aulia Batubara @ Syifa A.B – Indonesia), Cabutan Bertuah, Persembahan Tarian Tortor (Budak Zapin Production), Cabutan Bertuah. Ada acara Penyampaian Anugrah Tokoh Mandailing (Perempuan) dan Penyampaian Anugrah Tokoh Mandailing (Lelaki). Kemudian ada persembahan Gordang Sambilan (Panyabungan- Madina-Sumatera-Indonesia), yang diakhiri dengan Bersurai.
Setidaknya ada tiga orang pengurus inti Persatuan Saroha Malaysia yang memberikan kata sambutan (kata-kata aluan) pada acara Malam Mandailing Malaysia itu, yaitu : Dato’ Shahlan Ismail Nasution (Penaung) yang diinformasikan juga adalah salah seorang penasehat utama dari PM Malaysia, Dato’ Ir Mohd Hazimi Mak Tapin Nasution (Presiden
Persatuan Saroha Maysia) dan Dato’ Baharom Nasution (Pengerusi).
Pada intinya, ketiganya menyatakan, bahwa acara ini adalah sekaligus untuk saling kenal-mengenal sesama keturunan Mandailing yang ada di Malaysia. Kemudian dikatakan, sangat berbangga hati dan merasa terhormat atas kedatangan rombongan dari Pemda Mandailing Natal pada acara Malam Mandailing Malaysia tersebut, yang sekaligus mengharapkan bahwa moment ini adalah awal dari peningkatan hubungan silaturrahmi dan kerjasama antara Mandailing Natal dengan Malaysia, khususnya masyarakat keturunan Mandailing yang berdomisili di Malaysia.
Dijelaskan bahwa Persatuan Saroha Malaysia, adalah sebuah organisasi yang didirikan pada tahun 2013 lalu, yang bertujuan dan berupaya untuk menyatukan seluruh potensi keturunan Mandailing yang ada di Malaysia. Karenanya seluruh pengurus bisa bersatupadu dan bergandeng tangan untuk memahami objektivitas yang mau dicapai serta melaksanakan visi dan amanah yang diemban. Jangan menoleh lagi kebelakang, tapi melangkah maju dengan membangun tekad yang kuat dalam usaha menterjemahkan impian bersama agar menjadi kenyataan songon “Siala Sampagul”.
Kunci kejayaan masa depan yang cerah bisa dicapai dengan memperbanyak silaturrahmi, adanya program pendidikan dan ekonomi secara berketerusan serta adanya keinginan setiap pengurus untuk benar-benar maju, ucap mereka.
Adapun pengurus (Ahli Jawatan Kuasa) Persatuan Saroha Malaysia adalah sebagai berikut : Penasihat – Dato’ Abd Rahim Uda Lubis, Presiden – Dato’ Ir Hazimi Mak Tapin Nasution, Timbalan Presiden – Abu Bakar Abdul Fatah Harahap, Naib Presiden – Dato’ Ir Guntor Tobeng, Dato’ Ir Muhammad Imran Baharuddin dan Dato’ Baharom Nasution,
Setiausaha – H Rusly Nasution, Ahli Jawatan Kuasa – Suzana Mohamad,
Othman Baba, Abd Barri Abd Razak Nasution, Zaid Zulkifli Amin Nasution dan Mohamed Khairy Nasution.
POROS MADINA-MALAYSIA
Sementara itu Bupati Madina Drs H Dahlan Hasan Nasution dalam kata sambutannya, menyampaikan terimakasihnya kepada panitia Malam Mandailing Malaysia dan seluruh pengurus Saroha Mandailing Malaysia, atas sambutannya yang luar biasa kepada rombongan Mandailing Natal mulai dari bandara sampai keacara tersebut, sehingga benar-benar merasa tak obahnya bagai berada di kampung sendiri dalam suasana kekeluargaan, persaudaraan dan keramah-tamahan yang luar biasa.
Disamping itu, Bupati juga menyatakan kesediaannya untuk memfasilitasi setiap team yang diutus dari Malaysia ke Mandailing Natal untuk belajar tor-tor, gordang sambilan dan seni budaya Mandailing lainnya agar benar-benar dipahami keasliannya.
Kemudian Bupati ber-harap kepada pengusaha-pengusaha sukses turunan Mandailing yang ada di Malaysia, agar berkenan menanamkan investasinya di Kabupaten Mandailing Natal dalam berbagai usaha. “Saya selaku Bupati akan memberikan fasilitas dan kemudahan lainnya untuk berusaha dikampung sendiri, karenanya saya berharap poros Madina-Malaysia bisa dibangun dan ditingkatkan dimasa-masa mendatang”, ajak Bupati Dahlan Hasan Nasution yang mendapat aplus semarak dari hadirin.
TARGET SASARAN
Dilain sisi, Sekretaris DISPORKAP Madina – Rahmat Hidayat S.Pd yang
didampingi Kabid Kebudayaan – Ervin Nasution S.Pd sepulang dari Malaysia tersebut menyampaikan kepada BBNews, bahwa target yang menjadi sasaran kunjungan rombongan besar ke Malaysia itu dinilai berhasil dan sukses.
Karena targetnya disamping untuk mengisi acara Malam Mandailing Malysia khusus budaya Mandailing, juga telah berhasil menunjukkan kepada hadirin bahwa Gordang Sambilan dan Tortor itu adalah asli milik Mandailing.
Pada acara tersebut dijelaskan, bahwa team Malaysia duluan menampilkan/ memperagakan Gordang Sambilan dan tarian tortornya, tapi ternyata masih jauh berbeda dengan aslinya dibandingkan yang biasa dipakai di Mandailing. Makanya Bupati dalam kata sambutannya itu, menyatakan bersedia memfasilita si team Malaysia kalau datang ke Panyabungan untuk belajar Gordang Sambilan dan Tortor nantinya.
Kemudian sekilas cerita mereka dengar di Malaysia, bahwa awalnya rombongan orang Mandailing berangkat ke Malaysia adalah sekitar tahun 1840 dibawa oleh Tongku Tambusai akibat terdesak pasukan Imam Bonjol dalam perang Padri dan buka kampung di Kelang-Malaysia.
Keberadaan orang Mandailing di Malaysia diperkirakan sudah tingkat generasi ke-8, mereka sudah menjadi warga negara Malaysia, ada yang menjadi pejabat, pengusaha atau profesi lainnya.
Mereka itulah yang membawa budaya Mandailing ke sana, dan kini dalam pemerintahan Malaysia budaya Mandailing sudah dimasukkan sebagai bagian dari budaya Malaysia, termasuk didalamnya Gordang Sambilan dan Tortor.
Kemudian sasaran lainnya dikatakan, adalah untuk mengajak pengusaha-pengusaha sukses turunan Mandailing yang ada di Malaysia agar berkenan menanamkan investasinya (modal) di Mandailing Natal atau asal kampungnya dalam berbagai bidang usaha, sehingga poros Mandailing-Malaysia atau hubungan persaudaraan yang terputus selama ini bisa terikat kembali kedepan. (mq)